REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan tujuan pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 adalah terciptanya kawasan ekonomi ASEAN yang kompetitif dan terintegrasi dengan ekonomi global.
"MEA merupakan realisasi misi 2020 untuk menciptakan kawasan ekonomi yang terintegrasi dalam bentuk pasar tunggal dan basis industri bersama," kata Suryo Bambang Sulisto dalam salah satu seminar Indonesia Banking Expo (IBEX) 2013 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (24/5).
Suryo mengatakan sering muncul pertanyaan apakah Indonesia siap menghadapi MEA pada 2015. Menurut dia, pertanyaan itu tidak lagi relevan karena MEA 2015 sudah disepakati dan pemberlakuannya sudah di depan mata. Pertanyaan yang lebih relevan, kata Suryo, adalah apakah Indonesia sudah pernah melakukan persiapan secara spesifik dan diperlukan untuk menghadapi MEA 2015.
"Negara-negara anggota ASEAN sudah menyepakati dan harus berpegang teguh pada kesepakatan itu. Tujuan akhir MEA adalah penguatan ekonomi negara-negara anggota ASEAN," tuturnya.
Karena tujuannya adalah membentuk penguatan ekonomi, maka MEA jangan sampai menjadi persaingan negara-negara anggota yang menguntungkan satu negara dan merugikan yang lain.
"MEA memungkinkan masuk dan keluarnya produk, jasa, investasi dan tenaga kerja di negara-negara anggotanya secara bebas. Setiap negara harus bisa memanfaatkan peluang itu untuk mendapat keuntungan dari kebebasan itu," paparnya.