Kamis 23 May 2013 14:42 WIB

Pedagang Sepatu Tumbuh Atas Kredit Mikro BJB

Ai Sahipah, pedagang sepatu di Cianjur
Foto: bjb
Ai Sahipah, pedagang sepatu di Cianjur

REPUBLIKA.CO.ID,Namanya Ai Sahipah. Usianya 41 tahun. Ia seorang pedagang sepatu di Cianjur. Usaha berjualan sepatu yang dijalankannya bersama suami, Iyan Sopian (49), dirintis sejak 25 tahun lalu. Awalnya, Ai hanya sekadar pedagang emperan di kawasan pusat kota Cianjur. Lokasi jualannya pun berpindah-pindah karena tidak bersifat permanen. Ajang jualan sepatu dialami Ai bila ada acara pasar malam. Sayangnya, acara pasar malam tidak bisa diharapkan kedatangannya.

Awal tahun 2000, Ai memberanikan diri untuk membeli sebuah kios di Pasar Ramayana, Kabupaten Cianjur. Dari tahun ke tahun, usaha berdagang sepatunya terus bisa berkembang. Sampai-sampai, Ai menambah kiosnya di pasar tersebut hingga enam unit.

Memasuki tahun 2012, Ai mulai keteteran dengan permintaan konsumennya. Banyak konsumen yang meminta jenis dan corak sepatu baru kepada Ai. Sayangnya, ketika itu varian sepatu yang dijual di toko Ai belum banyak. Khawatir pelanggan kecewa, Ai pun berusaha mencari tambahan modal untuk melengkapi varian sepatu yang dijualnya.

Ketika itu, Ai sering mendengar keberadaan bank bjb yang sangat akrab dengan UMKM. Ai langsung membuktikan kabar tersebut dengan mendatangi kantor bank bjb terdekat. Ternyata kabar yang didengarnya seputar bank bjb benar. Pengajuan bantuan modal senilai Rp 50 juta langsung dikabulkan oleh bank bjb.   

Proses pencairan bantuan tersebut sangat mudah dan cepat. Dari mulai pengajuan hingga pencairannya hanya berlangsung di bawah satu minggu. Atas bantuan itu, Ai pun bisa menghadirkan koleksi sepatu yang lebih variatif. Konsumennya pun semakin banyak.  

Tidak hanya menambah koleksi sepatu, pinjaman dari bank bjb digunakan pula untuk pengadaan sandal dan tas. Melalui pinjaman bank bjb tersebut, keenam tokonya itu menjadi semakin ramai pengunjung. Pinjaman dari bank bjb mampu menambah volume barang yang dijualnya hingga 25 persen.

Konsumennya pun tidak hanya berasal dari Kota Cianjur. Pembelinya berdatangan dari Cianjur selatan, Jakarta, dan Cirebon. Pesatnya usaha sepatu, sandal, dan tas berhasil menumbuhkan omzet tokonya.

Saat ini omzet penjualannya mencapai rata-rata Rp 4 juta per hari. Sebelum mendapat bantuan dari bank bjb, omzet dari tokonya itu di bawah Rp 3 juta per hari. Ai sengaja menjual sepatu dan sandal dengan kelas harga menengah ke bawah. Harga per pasang sepatunya mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 250 ribu.

Ke depan, Ai akan kembali memperluas usahanya dengan menambah jumlah kios sepatu di Jalan Raya Utama Cianjur. Dalam melebarkan usahanya itu, Ai akan tetap memilih bank bjb sebagai mitranya. ‘’Terima kasih bank bjb, usaha kami jadi semakin berkembang,’’ ujarnya. (adv)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement