Senin 29 Apr 2013 13:58 WIB

Ical Sarankan BBM Satu Harga

Rep: Ira Sasmita/ Red: Citra Listya Rini
Aburizal Bakrie
Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan sistem dua harga yang direncanakan pemerintah perlu ditinjau kembali. Pria yang akrab disapa Ical itu menyarankan sebaiknya pemerintah mengimplementasikan kebijakan satu harga saja.

"Saya sudah sampaikan itu berkali-kali, saya menyatakan bahwa kebijakan dua harga itu barangkali perlu kita tinjau kembali. Karena itu menyebabkan kemungkinan penyelewengan," kata Ical usai menyampaikan kuliah umum sebagai calon presiden 2014 di Hotel Four Season, Jakarta, Senin (29/4).

Bila opsi yang diambil adalah sistem dua harga, menurut Ical akan terjadi banyak persoalan di lapangan. Misalnya di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Diperkirakannya secara teknis akan timbul penyimpangan-penyimpangan di SPBU karena sistem dua harga akan sulit dikontrol.

Selain itu, lanjut dia, secara sadar BBM harga ganda akan membuat dualisme dalam kelompok masyarakat. "Kelompok masyarakat kaya dan miskin. Saya sarankan ambil saja satu harga, kemudian kita buat konsep subsidi untuk masyarakat miskin," ungkap Ical.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian sekalikus pelaksana tugas Menteri Keuangan, Hatta Rajasa mengatakan hingga saat ini pemerintah masih mendalami kemungkinan pemberlakuan kebijakan satu atau dua harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pemerintah masih mengkaji dampak pemilihan salah satu opsi agar tidak ada pihak yang dirugikan.

"Ini masih didalami oleh Pertamina dan Kementerian ESDM, belum sampai pada suatu ketetapan. Mengambil keputusan harus dengan pertimbangan yang matang," kata Hatta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement