REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemegang saham PT Garuda Indonesia Tbk menyetujui rencana right issue perseroan. Diperkirakan saham yang akan dilepaskan ke publik mencapai 10 persen.
Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mengatakan, right issue merupakan satu dari tiga pilihan yang dimiliki perseroan untuk mendapatkan pendanaan. Perseroan juga memiliki pilihan untuk pendanaan langsung dari perbankan dan penerbitan obligasi.
"Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) telah disetujui agar proses right issue segera diproses," ujar Emir usai RUPS di Jakarta, jumat (26/4).
Namun Emir enggan menjelaskan lebih lanjut terkait penerbitan right issue tersebut. Karena prosesnya baru akan dimulai. Untuk jumlah saham yang dilepas pun belum final. Perseroan masih harus melakukan RUPS Luar Biasa untuk memutuskan hal tersebut.
Garuda mengharapkan right issue dapat dilakukan paling cepat di semester kedua. Ini merupakan kali pertama perseroan melakukan right issue. Ketika Garuda melakukan initial public offering (IPO) pada 11 Februari 2011, perseroan melepas 30,8 persen sahamnya ke publik.
Emir menambahkan perseroan akan menerbitkan obligasi di akhir semester pertama. Obligasi yang diterbitkan sebanyak-banyaknya senilai Rp 2 triliun. Untuk proses obligasi Garuda menunjuk PT Bahana Securities dan PT Mandiri Sekuritas.