Rabu 24 Apr 2013 23:21 WIB

Kredit Mikro BRI Tumbuh 22,3 Persen

Rep: Satya Festiani/ Red: Mansyur Faqih
Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan pertumbuhan yang positif. Laju pertumbuhan kredit BRI mencapai 27,6 persen year-on-year (yoy). Total penyaluran kredit mencapai Rp 361,26 triliun.

Kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi penyumbang terbesar bagi laju pertumbuhan kredit tersebut, yakni 22,3 persen. Naik dibandingkan dengan kuartal I 2012, yakni 16,12 persen. Segmen mikro merupakan kontributor terbesar dalam portofolio kredit BRI sebesar 31,07 persen.

"Kredit yang tinggi dibarengi dengan prinsip kehati-hatian sehingga tingkat kredit bermasalah (non-performing loan) NPL dapat dijaga," ujar Direktur Bisnis UMKM BRI, Djarot Kusumayakti, pada paparan kinerja kuartal I-2013 di Jakarta, Rabu (25/4). 

Rasio NPL berada pada 0,41 persen di kuartal I 2013 dari 0,77 persen di kuartal I 2012. Pertumbuhan outstanding pinjaman BRI diikuti oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). DPK mencapai Rp 403,1 triliun hingga akhir Maret 2013, tumbuh 19,61 persen. Dari total DPK, nilai tabungan mencapai Rp 173 triliun, giro Rp 58 triliun dan deposito Rp 173 triliun.

BRI juga mencatat laba bersih sebesar Rp 5,01 triliun, tumbuh 18,76 persen dari periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kinerja tersebut merupakan hasil nyata dari transformasi bisnis BRI. Yaitu memperkuat fokus segmen UMKM, dan memperluas jaringan unit kerja dan e-channel, e-banking, dan layanan berbasis IT lainnya.

Rasio-rasio keuangan BRI 2012 membaik. Marjin bunga bersih (NIM) turun dari 8,37 persen menjadi 8,19 persen. BOPO juga berada dalam posisi 60,46 persen. Permodalan cukup kuat, seperti terlihat dari rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17,91 persen, dan LDR 89,62 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement