REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Setelah melakukan audit selama lima hari pada 15-19 April 2013, otoritas penerbangan sipil Australia, Civil Aviation Safety Authority (CASA) menyetujui PT GMF AeroAsia menjadi Approved Maintenance Organization (AMO) yang memiliki kewenangan merawat pesawat di bawah registrasi Australia.
Rating yang disetujui CASA mencakup pesawat B737-600, B737-700, B737-800, B737-900, A318, A319, A320, dan A321 untuk base maintenance Cengkareng dan line maintenance Denpasar.
“Kita bersyukur karena CASA menyetuji GMF sebagai AMO untuk perawatan pesawat di bawah registrasi Australia,” kata Ganis Kristanto selaku VP Quality Assurance & Safety. Dalam audit ini, CASA mengirimkan Matthew Roxbury dan Ronald Salter sebagai auditor untuk mereview item-item yang dipersyaratkan untuk menjadi AMO. Audit difokuskan pada perbaikan Maintenance Exposition Manual (MOE) dan Safety Management Manual (SMM) yang dilakukan GMF serta beberapa Quality Procedures (QP) yang terkait.
Selama lima hari, audit berlangsung di dua tempat yakni di homebase GMF di Cengkareng dan di Station Denpasar. Audit di Base Maintenance Cengkareng dilakukan pada 15-17 April 2013 dan audit di Line Maintenance Denpasar pada 18-19 April 2013. Dalam proses audit di Line Maintenance Denpasar, auditor menyaksikan langsung proses handling pesawat Virgin Australia Airlines (VAA). Auditor juga menginspeksi Material Store, Tools Store, Maintenance Record VAA, Technical Manuals, dan otorisasi certifying staff yang menangani VAA.
Ganis mengatakan auditor menyatakan puas atas hasil yang didapatkan sehingga GMF AeroAsia berhak menjadi AMO dari CASA sesuai dengan rating yang telah ditentukan.“Tidak ada temuan signifikan kecuali temuan minor untuk proses perbaikan menjadi lebih baik,” katanya.
Beberapa rekomendasi yang diberikan auditor segera ditindaklanjuti sebagai respons atas temuan auditor selama audit berlangsung. Beberapa perbaikan itu antara lain MOE dan SMM yang dibuat sesuai persyaratan CASR Part 145 Australia. “Auditor memberi apresiasi atas kemampuan GMF dalam melakukan handling pesawat VAA di Line Maintenance Denpasar,” katanya.
Menurut Ganis Kristanto, keberhasilan GMF mendapatkan persetujuan menjadi AMO pesawat di bawah registrasi Australia akan memberikan dampak signifikan bagi perkembangan perusahaan di masa mendatang. “Hasil audit ini membuka peluang pasar yang lebih besar di Australia,” kata Ganis.
Apalagi selama ini beberapa maskapai dari Australia memiliki rute penerbangan langsung ke beberapa kota di Indonesia, terutama di Indonesia bagian timur seperti Denpasar, Mataram, dan Surabaya.
Sebelum menyerahkan persetujuan kepada GMF untuk menjadi AMO, CASA pernah memberi kepada GMF untuk merawat pesawat B737-Classic milik OZ Jet, tapi dibawah supervisi operator. Sedangkan Line Maintenance Denpasar telah empat tahun belakangan merawat pesawat B737-NG Virgin Australia Airlines.
“Kerja sama ini dijalin sejak VAA masih menggunakan nama Virgin Blue Australia,” katanya. Dengan bekal approval sebagai AMO dari CASA, kini GMF AeroAsia lebih leluasa memasuki pasar perawatan pesawat Australia yang tumbuh pesat.
Ganis Kristanto mengatakan, setelah Base Maintenance Cengkareng dan Line Maintenance Denpasar mendapat persetujuan dari CASA, GMF AeroAsia memproyeksikan Line Maintenance station lain mendapatkan pengakuan serupa. “Target kita antara lain Station Mataram, Surabaya dan Cengkareng untuk handling line maintenance,” katanya.