Rabu 17 Apr 2013 10:19 WIB

Penjualan Obligasi Pemerintah Picu Penguatan Rupiah

Rupiah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rabu (17/4) pagi menguat seiring penjualan obligasi global pemerintah Indonesia pada 8 April lalu yang positif. Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 10 poin menjadi Rp 9.710 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.720 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah pada minggu ke tiga ini ada potensi penguatan karena good fund pada 15 April 2013 dari penjualan obligasi global pemerintah Indonesia sebesar tiga miliar dolar AS," kata pengamat pasar uang Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu (17/4).

Ia mengemukakan penjualan obligasi itu dinilai cukup positif yang terbagi untuk dua seri yaitu RO0423 dengan tenor 10 tahun dan RI0443 dengan tenor 30 tahun masing-masing senilai 1,5 miliar dolar AS. Menurut dia, penawaran obligasi global Indonesia itu memikat minat beli (permintaan) sebesar 4,2 kali atau mencapai 12,5 miliar dolar AS.

"Minat beli yang masih tinggi itu didukung dengan likuiditas global yang masih massif terutama dari negara-negara yang melakukan injeksi atau stimulus moneter seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE)," katanya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan penjagaan Bank Indonesia menahan tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Ia mengatakan pekan ini kondisi pasar uang juga relatif cukup tenang dan tidak ada gejolak berlebihan. Bank Indonesia diperkirakan mengambil sikap antisipatif dengan menahan risiko penurunan kurs lebih lanjut.

"Meski tidak diprediksi sebelumnya oleh pelaku pasar, aksi otoritas seakan memberitahukan bahwa mereka tidak diam saja melihat rupiah tergerus kinerja dolar AS," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement