REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Garuda Indonesia Tbk berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun. Rencananya obligasi ini akan diterbitkan pada kuartal kedua 2013.
Selain obligas perseroan juga berencana untuk melakukan right issue. Hal ini dilakukan untuk menyokong kebutuhan dana perseroan dalam mendorong pertumbuhan kinerja.
Right issue sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah saham perseroan. "Kami ingin mengoptimalkan persetujuan pemegang saham," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar di Jakarta, Rabu (27/3).
Pemegang saham telah menyetujui untuk melepaskan maksimal 40 persen saham Garuda Indonesia kepada publik. Saat ini saham perseroan yang beredar di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak 30 persen.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono mengungkapkan penerbitan obligasi dan right issue dilakukan untuk menyokong rencana perusahaan menambah armada baru hingga 2015 mendatang. Tahun ini saja perseroan berencana akan menambah setidaknya 33 pesawat baru.
Pada akhir 2012 perseroan telah memiliki 106 unit armada termasuk untuk anak usahanya, Citilink. Tahun ini perseroan menargetkan penambahan armada menjadi 139 unit.
Handrito menambahkan tahun ini perseroan belum berencana membagi dividen kepada pemegang saham meskipun perseroan membukukan pertumbuhan laba yang cukup signifikan. Perseroan masih terikat perjanjian dengan kreditur untuk melakukan pembayaran hutang dari hasil laba Garuda.
"Dalam perjanjian tersebut kami terlebih dahulu membayar kewajiban kepada kreditur," kata Handrito.