Rabu 27 Mar 2013 15:19 WIB

Darmin Nasution Tak Ingin Romantis Soal Gubernur BI Baru

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Djibril Muhammad
Darmin Nasution dan Agus Marto
Foto: Bisnis.com
Darmin Nasution dan Agus Marto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution meminta masyarakat Indonesia tak perlu khawatir dengan Gubernur BI terpilih yang baru, Agus Martowardojo.

Darmin juga menolak berkomentar banyak terkait figur dan pekerjaan rumah yang penting bagi pimpinan

bank sentral yang baru.

"Tidak usah khawatir. Nanti, saya yang akan bicara langsung ke beliau (Agus Martowardojo). Nanti kami akan cari waktu berbicang berjam-jam. Tak usah terlalu romantis," ujar Darmin yang dijumpai Republika di Gedung BRI Jakarta, Rabu (27/3).

Sikap tenang Darmin tersebut mungkin berakar dari pemikirannya di mana kondisi ekonomi Indonesia saat ini semakin stabil. Secara moneter, kata Darmin, inflasi di Indonesia sudah cukup stabil, meskipun masih di bawah Malaysia dan Thailand.

Namun, Indonesia adalah satu dari enam negara emerging market dunia, yaitu India, Brasil, Turki, Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan. Policy rate Indonesia memang masih kurang dibandingkan Malaysia dan Thailand yang sudah efisien ke level tiga persen.

Namun dibandingkan India yang delapan persen, maka Indonesia lebih baik 5,5 persen. Indonesia juga lebih baik dibandingkan Brasil 7,25 persen, dan Turki 5,75 persen. Secara inflasi, Indonesia yang inflasinya 4,3 persen per akhir 2012 jauh lebih baik dari Brasil dan Turki 8,7 persen.

Inflasi Indonesia per akhir Desember 2012 yang 4,3 persen, kata Darmin, jauh lebih baik dibandingkan kondisi 10-20 tahun terakhir yang selalu dobel digit. "Jadi ekonomi kita semakin baik," ujar Darmin.

Darmin juga tak ingin berspekulasi tentang rumor yang menyebutkan pencalonannya menjadi Menteri Keuangan, bertukar posisi dengan Agus Martowardojo yang akan menjadi Gubernur BI per 22 Mei 2013 nanti. "Saya belum mau menjawab itu. Yang menyebut siapa? Itu kan yang menentukan mereka (Presiden)," kata Darmin.

Gedung DPR Komisi XI tak hanya diramaikan dengan pemilihan Gubernur BI, tapi juga mengamati pengganti Menteri Keuangan berikutnya. Meskipun, itu sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden.

Sebagian anggota fraksi mengharapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa bijak menentukan pengganti Agus. "Sebaiknya orang internal Kemenkeu atau orang yang pernah bekerja di Kemenkeu," kata Ketua Komisi XI DPR, Emir Moeis.

Emir bahkan berseloroh menyebutkan nama Darmin Nasution sebagai salah satu figur yang laik direkomendasikan sebagai Menteri Keuangan. "Mungkin Pak Darmin cocok. Beliau kan juga pernah menjabat di Kementerian Keuangan," ujarnya.

Darmin Nasution menjabat sebagai Dirjen Pajak periode 2005-2006 dan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) periode 2006-2009.

Pernyataan Emir diamini rekan satu partainya, Arif Budimanta. Menurutnya, pengganti Menkeu hendaknya sosok yang independen supaya kepercayaan pasar tetap tinggi. Pasalnya, rapor ekonomi pemerintah masih sangat buruk.

"Kan sudah jelas indikatornya. Neraca perdagangan Indonesia itu yang terburuk. Ini momentum untuk reformasi ekonomi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement