REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Maskapai Australia, Qantas Airways bekerja sama dengan maskapai Uni Emirates Arab, Emirates. Keduanya akan bekerja sama terkait penjualan tiket dan jaringan penerbangan untuk eropa.
Jalur penerbangan Qantas ke Eropa akan dialihkan dari Singapura ke Dubai. Hal itu mengakhiri kerja sama Qantas dengan British Airways untuk rute Inggris-Australia. Kerja sama tersebut disetujui otoritas Australia pada Desember 2012.
Kerja sama kedua maskapai akan dilakukan hingga lima tahun. Komisi Kompetisi dan Konsumer Australia (ACCC) mengatakan kerjasama akan memberi manfaat keduanya.
"ACCC menilai aliansi ini akan menghasilkan manfaat publik melalui peningkatan produk dan penawaran layanan oleh maskapai penerbangan serta peningkatan efisiensi usaha, " kata Kepala ACCC, Rod Sims seperti dilansir BBC, Rabu (27/3).
Aliansi tersebut sebelumnya dikhawatirkan berdampak pada rute ke Selandia Baru. Namun, keduanya mengaku akan menjaga semua rute dengan negara tersebut.
"Qantas adalah ikon Australia dan masa depan bisnis internasionalnya akan semakin cerah dengan kerjasama ini," ujar Direktur Eksekutif Qantas, Alan Joyce.
Qantas tengah menghadapi kerugian dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, mereka melaporkan kerugian pertama sejak diprivatisasi pada 1995 karena meningkatnya harga bahan bakar dan semakin ketatnya persaingan usaha.