Kamis 27 Feb 2014 06:52 WIB

Qantas Pangkas 5.000 Pegawai

Qantas
Foto: Reuters/Vivek Prakash
Qantas

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Maskapai penerbangan Australia yang sedang kesulitan, Qantas, pada Kamis (27/2) mengatakan akan memangkas 5.000 pegawainya dalam restrukturisasi besar setelah membukukan rugi bersih pada semester pertama 2013 sebesar 235 juta dolar Australia (210 juta dolar AS).

Qantas sedang berjuang melawan biaya bahan bakar yang tinggi dan persaingan ketat dari saingan yang bersubsidi. Perusahaan juga sedang bekerja untuk memangkas biaya sebesar dua miliar dolar Australia selama tiga tahun.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) terrhadap 5.000 pegawainya dari total 32 ribu orang tenaga kerja merupakan bagian dari program restrukturisasi yang tengah dijalankan manajemen Qantas. Maskapai tersebut juga melakukan perubahan yang signifikan untuk rencana armada dan jaringannya, dan penurunan belanja modal sebesar satu miliar dolar Australia dalam dua tahun kedepan.

"Kami menghadapi beberapa kondisi paling sulit yang pernah ada," kata Kepala Eksekutif Alan Joyce.

"Keputusan yang sulit akan diperlukan untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi dan membangun bisnis yang lebih kuat," tambah Joyce.

Setelah peringatan laba pada Desember 2013, Moody's dan S&P menurunkan peringkat kredit Qantas ke status junk (sampah), meningkatkan biaya pembiayaan untuk maskapai dan membatasi akses bagi investor yang tidak menaruh uang mereka dalam perusahaan yang berperingkat lebih rendah.

Qantas sejak itu bekerja keras untuk meyakinkan pemerintah bahwa mereka layak mendapat jaminan utang, dan Canberra juga melobi untuk melonggarkan Qantas Sale Act (undang-undang penjualan Qantas), yang membatasi kepemilikan asing di maskapai menjadi 49 persen.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement