Selasa 26 Mar 2013 20:41 WIB

Bank Permata Syariah Dukung Tekad Cagub BI Agus Martowardoyo

Rep: Qommarria Rostanti / Red: Djibril Muhammad
Bank Permata Syariah
Bank Permata Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Bank syariah di Indonesia mendukung tekad calon Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat perbankan syariah dunia. Komitmen tersebut dinilai akan mempermudah perkembangan perbankan syariah di Indonesia.

Head of Syariah PermataBank, Achmad K Permana mengatakan konsistensi pemerintah sangat membantu perbankan syariah ke arah lebih baik. Jika pemerintah sudah membulatkan tekad menjadikan Indonesia sebagai pusat perbankan syariah, maka akan semakin banyak para praktisi membantu laju perbankan syariah.

"Saya sangat mendukung tekad cagub BI. Kerja sama pemerintah dan praktisi lebih mudah mendorong bank syariah lebih cepat," ujarnya kepada Republika, Selasa (26/3).

Permana menyebut komponen utama  untuk menjadi pusat bank syariah berada di customer. Bagaimanapun, jumlah Muslim Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. "Potensi ini menjadi alasan pertama perkembangan ekonomi Islam di Indonesia," katanya. 

Market share perbankan syariah Indonesia masih kalah dengan Malaysia. Market share perbbankan syariah Malaysia mencapai 23 persen, sedangkan Indonesia baru 4,69 persen.

Meski begitu, kata Permana, customer base Indonesia jauh lebih banyak yakni sekitar 200 juta penduduk dibanding Malaysia yang hanya 15 juta penduduk. "Berdasarkan transaksi customer, perkembangan Indonesia jauh lebih potensial," ucapnya.

Pertumbuhan bank syariah Indonesia sekitar tiga kali lipat melampaui bank konvensional. Bank syariah Indonesia berkembang dari bawah (bottom up) berdasarkan permintaan masyarakat. Meski begitu, Permana menilai akses masyarakat terhadap perbankan syariah masih rendah dibanding negara lain.

"Apabila akses dipermudah, maka pertumbuhan bank syariah akan jauh lebih dahsyat," ujarnya. 

Sebagai pelaku bisnis perbankan syariah, Permana memberi masukan bagi Agus bila nantinya resmi menjabat sebagai Gubernur BI. Pihaknya berharap adanya dorongan insentif kepada bank syariah. "Mungkin ada insentif dari BI sehingga nantinya produk bank syariah bisa lebih murah dan efisien," kata Permana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement