REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Permata Syariah mencatat pertumbuhan aset syariah sebesar 10 persen per Juli 2020 secara tahunan. Nilai ini lebih besar dibanding pertumbuhan perbankan konvensional sebesar 5,7 persen.
Direktur Unit Usaha Syariah Bank Permata, Erwin Bustaman menyatakan laba pun masih tumbuh sebesar dua persen. Sementara perbankan konvensional terjadi kontraksi sebesar 19 persen pada periode yang sama.
"Bahkan jika dibandingkan dengan 2019 posisi laba per kuartal II 2020, pertumbuhannya mencapai 52 persen, padahal PSBB sudah diterapkan sejak April," katanya, Kamis (22/10).
Ini menunjukkan pertumbuhan bank syariah masih tetap baik meski di tengah pandemi. Untuk data kuartal III 2020, Erwin menyampaikan belum bisa publikasi karena mengikuti peraturan pasar modal.
PermataBank Syariah yang mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 226 miliar pada bulan Juni 2020, tumbuh hampir 52 persen dibandingkan bulan Juni 2019. Erwin mengatakan bank berkomitmen untuk terus melakukan inovasi demi menghadirkan pelayanan perbankan syariah yang kompetitif, lebih terpercaya dan bermanfaat untuk masyarakat.
Salah satunya dengan meluncurkan Model Branch di Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan. Model Branch ini merupakan salah satu strategi ekspansi dan transformasi cabang PermataBank Syariah yang akan terus berlanjut pada tahun 2020 dan beberapa tahun ke depan.
"Kedepannya model cabang seperti ini akan terus jadi patokan, karena realisasinya sudah berdasarkan riset," katanya.
PermataBank Syariah, kata Erwin, selalu konsisten menghadirkan teknologi digital yang menjadi solusi untuk menjawab kebutuhan nasabah perbankan Syariah masa kini. Agar nasabah merasakan customer experience yang konsisten ketika online maupun offline.
Model Branch terkoneksi langsung dengan seluruh layanan digital yang dimiliki oleh PermataBank yaitu super apps PermataMobile X, API Banking, PermataNet, Permata e-bisnis, guna menyediakan berbagai fasilitas perbankan digital yang lengkap, aman, dan terpercaya.
Hadirnya Model Branch PermataBank Syariah pertama di Indonesia tersebut juga merupakan bentuk adaptasi dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini. PermataBank percaya kantor cabang tetap menjadi salah satu pilihan nasabah untuk menjalankan aktivitas perbankan di tengah era transformasi digital, terutama untuk memahami produk perbankan yang dibutuhkan dalam rangka mengelola tabungan, asset, investasi serta informasi lainnya.