Rabu 06 Mar 2013 17:17 WIB

Inkopsyah BMT Targetkan Jadi Koperasi Terbesar

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Inkopsyah
Inkopsyah

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) BMT menargetkan dapat menjadi salah satu koperasi syariah terbesar di Indonesia. Keinginan tersebut nampaknya bukan impian semata mengingat aset yang berhasil dibukukan Rp 158 miliar di akhir 2012. Angka tersebut tumbuh 54 persen dibanding pada 2011 sebesar Rp 102 miliar.

Ketua Inkopsyah BMT, Abdullah Yazid, optimistis Inkopsyah BMT mampu menjadi seperti induk koperasi kredit (Inkopdit) yang saat ini asetnya sudah mencapai Rp 15 triliun. "Untuk mencapai aset tersebut, konsolidasi antar anggota BMT selalu dilakukan serta mendorong BMT masuk dalam APEX Syariah," ujarnya dalam siaran pers yang diterima ROL, Rabu (6/3).

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Syarifudin Hasan dalam sambutannya yang diwakili Staf Ahli Menteri, M Taufik, mengatakan pemerintah bertujuan mengembangkan sebuah koperasi besar. Apalagi selama ini dalam penilaian International Cooperative Alliance (ICC) belum ada satu pun koperasi Indonesia masuk dalam daftar koperasi berkelas internasional. Untuk itu, Taufik yakin Inkopsyah dan Inkopdit akan menjadi perwakilan Indonesia untuk masuk daftar ICC.

"Saya yakin Inkopsyah yang bersinergi dengan Asosiasi BMT Se-Indonesia (Absindo) dan Apex Syariah mampu mewujudkan cita-cita itu," ucapnya.

Pembinaan dan pengawasan koperasi syariah harus terus dilakukan termasuk dalam pemanfaatan teknologi informasi. Taufik mengatakan Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir – Usaha Kecil dan Menengah (LPDB-UKM) siap menawarkan Rp 1,5 triliun dana yang bisa diakses oleh BMT anggota Inkopsyah. Dia berharap dana tersebut bisa terserap minimal 50 persen. Mekanisme penyaluran akan segera dibuatkan antara LPDB KUKM dengan Inkopsyah BMT.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Inkopsyah mengalami kenaikkan 190 persen menjadi Rp 95 miliar dari Rp 50 miliar di 2011. Kenaikan DPK tersebut berasal dari LPDB Rp 30 miliar dan bank syariah Rp 45 miliar. Peningkatan DPK tersebut menunjukkan kualitas pelayanan atau pembiayaan yang diterima oleh Inkopsyah sudah membaik.

Penyaluran dana Inkopsyah masih didominasi para anggota di pulau Jawa, yaitu 74 persen ke Jawa Tengah, 67 persen ke Jawa Barat dan 51 persen ke Jakarta. Sementara penyaluran dana Inkopsyah di Sumatera didominasi Lampung sebesar 84 persen, disusul Sumatera selatan sebesar 67 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement