REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik (power purchase agreement/PPA) pembangkit listrik swasta (independent power producer/IPP). PLN bakal membeli listrik PLTU Mamuju Sulawesi Barat milik PT Rekind Daya Mamuju dan PLTP injen Jawa Timur milik PT Medco Cahaya Geothermal.
"Saya utarakan, kami siap bekerja dengan pihak swasta, terutama membeli listrik dari pembangkit listrik milik mereka yang menggunakan sumber energi baru dan terbarukan," kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji, Rabu (27/2).
Ia menuturkan ini penting guna mempercepat program percepatan pengembangan pembangkit 10 ribu megawatt (MW) tahap II. PLTU Mamuju akan dibangun dengan kapasitas 2x25 MW. Listrik PLTU Mamuju disalurkan ke sistem di Sulawesi Selatan dan Barat melalui jaringan transmisi 150 kilovolt (KV) ke gardu induk Mamuju.
Harga jual listrik ke PLN sekitar 9,1091 sen dolar AS per kilowatt hour (kWh). Konstruksi Mamuju diperkirakan memakan waktu 30 bulan dan bakal beroperasi 2016 nanti.
Pembangkit ini akan mensuplai energi listrik ke sistem Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara sebesar 219 gigawatt hour (gWh). Dengan pembangunan PLTU, PLN bisa menghemat biaya pembelian BBM untuk pembangkit listrik hingga Rp 130 miliar.
PLTP Injen dibangun dengan kapasitas 2 kali 55 MW. Pembangkit panas bumi ini, kini tengah dalam pembangunan dan ditargetkan kelar 2018.
Harga listrik dijual ke PLN sebesar 8,58 sen dolar AS per kWh.Selain membangun PLTU, Medco Cahaya Geothermal juga membangun transmisi 150 kV dari PLTP Ijen ke gardu induk Banyuwangi milik PLN, sepanjang 32 kilometer (km).