REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk mengembangkan bisnis, permodalan menjadi unsur yang cukup penting. Ini menjadi dasar PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untik lebih agresif menyalurkan kreditnya kepada para pelaku usaha, termasuk yang bergerak pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut Direktur Utama PNM, Parman Nataatmaja, terus meningkatnya tingkat kebutuhan permodalan, membuat penyaluran kredit pun bertumbuh. Kondisi tersebut mendorong PNM menyalurkan kredit sebesar Rp 2,5 triliun sepanjang 2012 lalu.
Dikatakan Parman, melihat makin tingginya kebutuhan permodalan membuat pihaknya memproyeksikan pertumbuhan penyaluran kredit. Tahun ini, PNM memproyeksikan pertumbuhan kredit sebesar 25 persen atau sekitar Rp 3,1 triliun. ‘’Sampai kini, kami memiliki nasabah sekitar 30 ribu orang,’’ katanya.
Parman optimistis dapat merealisasikan proyeksi kinerja 2013. Hal itu, disokong oleh jaringan kantor PNM. Rencananya, tahun ini, di beberapa titik di wilayah Jawa Barat, PNM akan menambah 100 unit kantor cabang dan jaringan. ‘’Secara nasional, target kami pada tahun ini, total jaringan menjadi 700 unit," ujarnya.
Sektor perdagangan pada level pedagang kaki lima (PKL), kata Parman, yang menjadi target prioritas penyaluran kredit PNM. Untuk PKL tersebut, kata dia, pihaknya siap memberikan skema dan akses pembiayaan yang mudah.
Para PKL, ungkap Parman, dapat mengajukan pembiayaan tanpa agunan dengan suku bunga yang kompetitif. Untuk pagu kredit maksimalnya senilai Rp 10 juta. "PNM tentu tetap selektif dan memperhatikan kinerja para PKL yang menjadi calon nasabahnya," tegasnya.
Selain PKL, menurut Parman, pihaknya pun fokus pada sektor industri kreatif. Menurutnya, sektor itu merupakan pasar yang potensial.‘’Jadi, apa yang kami lakukan merupakan sebuah upaya meningkatkan potensi para pelaku industri kreatif," kata Parman.