REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perusahaan otomotif asal Prancis, Renault menarik kembali sekitar 60 ribu mobilnya yang diekspor ke Cina. Penarikan tersebut dilakukan setelah ditemukan masalah dalam sensor pengukur bahan bakar.
Arabnews menulis penarikan tersebut akan berdampak pada 61.508 unit mobil jenis Koleos sport. Mobil itu diproduksi antara 2008-2012. Setelah lama digunakan, sensor tingkat bahan bakar gagal dalam memberikan data. Hal itu dinilai tidak aman.
Kejadian itu bukan masalah yang pertama kali terjadi pada Koleos di Cina. Lebih dari 5.000 Koleos telah ditarik bulan lalu karena masalah pengelasan. Pada Desember 2011, Renault juga menarik 1.400 unit mobil.
Cina merupakan pasar terbesar untuk kendaraan di dunia. Renault berencana membuat usaha patungan dengan perusahaan Cina, Dongfeng Motor untuk merebut pasar di negara tersebut.