REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hlangnya satelit milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) pada Agustus tahun lalu berimbas pada perusahaan asuransi penanggung resiko satelit tersebut.
Klaim PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) membengkak Rp 3,5 triliun. Pembayaran klaim Jasindo untuk klaim Telkom saja mencapai Rp 1,87 triliun. Nilai klaim ini sudah melebihi budget klaim yang ditetapkan perseroan di awal 2012, yaitu sebesar Rp 1,6 triliun.
Direktur Utama Jasindo Budi Tjahjono mengungkapkan, nilai yang harus dibayarkan ini hanya dua persen dari total klaim proyek. "Sisanya dibayarkan oleh perusahaan reasuransi," ujarnya baru-baru ini.
Akibat peningkatan klaim yang terjadi pada 2012 ini perseroan harus mengevaluasi perolehan premi 2013. Tahun ini Jasindo tidak akan terlalu agresif dan menargetkan perolehan premi sebesar Rp 4 triliun.
Target ini naik delapan persen dari target perseroan tahun lalu, yaitu sebesar Rp 3,7 triliun. Realisasi perolehan premi 2012 mencapai Rp 3,93 triliun.
Sebelumnya diberitakan satelit Telkom-3 milik perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut dinyatakan hilang pada 10 Agustus 2012. Satelit yang diluncurkan di Kazakhstan pada 6 Agustus 2012 raib beberapa jam sebelum mencapai orbit.
Selain untuk Telkom, sisa klaim yang harus dibayarkan berasal dari sektor minyak bumi dan gas, perkapalan, dan properti. Sektor korporasi masih menjadi kontribusi terbesar terhadap perolehan premi perseroan. Sektor ini menyumbang 79 persen dari total premi. Sementara itu sektor ritel berkontribusi 21 persen.