Kamis 31 Jan 2013 16:34 WIB

Inflasi Januari Bisa Tembus 1,2 Persen

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Personel Marinir TNI AL menggunakan kendaraan tempur Amfibi untuk mengevakuasi korban banjir dan mendistribusikan paket bantuan kepada korban banjir di Kawasan Muara Baru, Jakarta, Ahad (20/1).
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Personel Marinir TNI AL menggunakan kendaraan tempur Amfibi untuk mengevakuasi korban banjir dan mendistribusikan paket bantuan kepada korban banjir di Kawasan Muara Baru, Jakarta, Ahad (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Inflasi pada Januari 2013 diperkirakan akan mencapai 1,2 persen. Ekonom Centre for Information and Development Studies (Cides) Umar Juoro menyatakan perkiraan tersebut tak lepas dari banjir yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Air, khususnya di Ibukota Jakarta. 

"Saya kira lebih dari satu persen.  Sekitar 1,2 persen," tutur Umar kepada wartawan seusai menjadi pembicara dalam diskusi ekonomi politik bertajuk 'Berkah Politik dan Ekonomi Menjelang 2014' di Jakarta, Kamis (31/1).

Umar menjelaskan banjir telah mengakibatkan terganggunya produksi maupun distribusi bahan pangan.  Meski demikian, ia menyebut tren inflasi akibat pengaruh banjir hanya bersifat musiman.  "Kalau banjir itu tidak berkelanjutan, maka kita harapkan Februari (inflasi) turun," kata dia.

Khusus untuk inflasi secara tahunan, Umar memperkirakan inflasi masih berada di kisaran lima persen.  Angka ini melebihi asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 yang mencantumkan inflasi berada di titik 4,9 persen.

Awal pekan ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menyebut inflasi bulan ini akan melebihi satu persen.  "Ya mungkin 1,1 (persen).  Mudah-mudahan tidak sampai 1,2 (persen)," tutur Darmin kepada wartawan selepas menghadiri Rapat Kerja Pemerintah 2013 di JCC, Senayan, Senin (28/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement