Selasa 22 Jan 2013 10:15 WIB

Rupiah Menguat Tipis

Rep: Antara/ Red: Nidia Zuraya
Rupiah (Ilustrasi)
Rupiah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kurs mata uang rupiah terhadap dolar AS bergerak positif atau menguat sebesar lima poin pada Selasa (22/1) pagi. Penguatan terutama dipicu sentimen eksternal.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta pada Selasa (22/1) pagi bergerak menguat dari posisi Rp 9.620 menjadi Rp 9.615 per dolar AS. Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah melanjutkan positif setelah nilai tukar yen Jepang kembali //rebound// jelang sidang Bank Sentral Jepang (BoJ) untuk membahas suku bunga dan stimulus lebih lanjut.

"Sentimen eksternal mendorong rupiah, laju yen selama ini tertekan dengan pernyataan PM Jepang yang baru, bahwa pemerintahan baru akan meningkatkan stimulus moneter untuk mempercepat ekonomi Jepang keluar dari krisis dalam lima tahun terakhir," kata Reza di Jakarta, Selasa (22/1).

Ia menambahkan, pasar juga mencermati pertemuan para menkeu Uni Eropa di Brussels untuk membahas krisis utang kawasan tersebut sehingga mampu memberikan kejelasan mengenai peran ESM pada perbankan Eropa. Selain itu, lanjut dia, apresiasi rupiah juga seiring berkurangnya kekhawatiran pasar atas //debt ceiling// AS yang kemungkinan dipicu oleh adanya proposal untuk kenaikan batas atap utang AS.

Pengamat pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, penjagaan Bank Indonesia (BI) akan membuat nilai tukar rupiah bergerak stabil. "Tanpa penjagaan BI, nilai tukar rupiah bisa kembali tertekan," kata Lana. n

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement