Selasa 01 Jan 2013 14:00 WIB

Ini yang Bikin Rupiah Terdepresiasi di 2012

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Djibril Muhammad
Rupiah (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Rupiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Ekonomi Universita Gadjah Mada (UGM), Sri Adiningsih, mengatakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS mengalami depresiasi sepanjang 2012. Nilai tukar terus menurun akibat defisit neraca pembayaran pada kuartal I dan II 2012.

Pergerakan nilai tukar Rupiah sepanjang kuartal III 2012 mengalami pelemahan namun dengan intensitas menurun dibandingkan kuartal sebelumnya. Pergerakan nilai tukar Rupiah sepanjang kuartal III 2012 melemah 2,26 persen ke tingkat Rp 9.491 per dolar AS, dari Rp 9.277 per dolar AS pada kuartal II 2012.

Pada November 2012, Rupiah melemah menjadi Rp 9.605 per dolar AS, dibandingkan posisi awal tahun Rp 9.000 per dolar AS, begitu juga dibandingkan pertengahan tahun (Juni 2012) Rp 9.480 dolar AS. Pelemahan kembali terjadi pada penutupan akhir tahun 2012 dimana Rupiah ditutup di kisaran Rp 9.670 - Rp 9.680 per dolar AS. 

"Pelemahan Rupiah ini dipengaruhi ketidakpastian penanganan masalah krisis utang dan fiskal Eropa. Serta, tingginya permintaan valas untuk membiayai impor," kata Sri. Logikanya, kondisi ekonomi di Indonesia bergantung pada pertumbuhan ekonomi Cina sebagai mitra dagang Indonesia yang utama.

Ekonomi Cina sepanjang 2012 mengalami perlambatan di bawah kemampuan rata-ratanya. Perlambatan Cina disebabkan belum pulihnya ekonomi di Amerika dan Eropa. Ini pada akhirnya menekan laju ekspor Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement