REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Foxconn Technology Group, perusahaan manufaktur terbesar yang memproduksi komponen milik Apple dan merek lainnya, menunda realisasi investasi di Indonesia. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan ada beberapa hal yang belum menemui kata sepakat mengenai keinginan perusahaan yang berbasis di Taiwan dan Indonesia.
"Ada beberapa kebijakan kita yang ditawar mereka. Pemilihan partner lokal juga belum sepakat," ujar Hidayat, Senin (17/12). Ia menjelaskan, Foxconn meminta beberapa jenis insentif seperti pembebasan bea masuk dan insentif pajak lainnya.
Keinginan Foxconn, kata Hidayat belum kompak dengan peraturan yang diterapkan di Indonesia. Hidayat mengatakan penundaan realisasi investasi Foxconn tidak berkaitan dengan isu demonstrasi buruh yang ada di Indonesia belakangan ini.
Sebelumnya, Foxconn berencana akan mulai membangun pabrik di daerah Cikande, Serang, Banten pada akhir tahun ini. Nilai investasi Foxconn diperkirakan mencapai 10 Miliar Dollar. Foxconn rencananya akan memproduksi hingga 10 juta unit alat elektronik per tahun. Di tahap awal, Foxconn berencana memproduksi sekitar tiga juta unit telepon genggam.