REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuno Fukuda meminta pemerintah Indonesia mencukupi infrastruktur, sarana dan prasarana untuk mendukung langkah peningkatan investasi Jepang di Indonesia.
"Apabila investasi kami yang ada di Indonesia, kami minta Indonesia mencukupi infrastruktur, sarana dan prasarana," Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuno Fukuda setelah bertemu Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Selasa (4/12).
Dia mengatakan, selama ini investasi Jepang di Indonesia menguntungkan kedua negara dan berharap akan terus meningkat.
Sebelumnya dia mengatakan, kunjungannya itu untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia-Jepang sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia berjalan dengan baik. Menurut dia, jika pertumbuhan itu tercapai maka yang diuntungkan adalah Indonesia baik untuk level kawasan maupun internasional.
"Perusahaan yang dibawa berupaya akan mempererat hubungan kedua negara dan akan dibuatkan sesuatu," ujar Fukuda
Dia mengatakan, pertemuan dengan Menperin membicarakan banyak hal namun tidak merinci kepada perusahaan otomotif Jepang. Hal itu menurut dia akan dibicarakan masing-masing perusahaan tersebut kepada pemerintah Indonesia untuk investasi maupun mengembangkan bisnisnya.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengakui salah satu kendala dalam investasi adalah pertumbuhan infrastruktur kalah cepat dengan perkembangan industri. Menurut dia, pemerintah sudah memperbesar dan mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mendukung investasi yang sedang berjalan di Indonesia.
"Saya bilang kepada mereka bahwa dana infrastruktur dalam APBN sudah besar dan pembangunannya akan dipercepat. Ada juga investasi swasta sehingga nilai ekonominya bisa kembali," ujarnya.
Dia mengatakan, pihak Jepang juga menginginkan lahan di Karawang untuk investasi namun masih sulit dan dirinya menjanjikan waktu satu tahun untuk lahan tersebut. Selain itu menurut dia, investor Jepang juga minta adanya pelabuhan baru untuk mempermudah akses dan distribusi barang, dan itu akan dirundingkan pemerintah Indonesia.