REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan tahun 2013 akan menjajaki produk remitansi ke wilayah Timur Tengah. Salah satu target utama adalah Arab Saudi.
Produk remitansi yang dimiliki anak usaha PT Bank Mandiri ini merupakan produk pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia melalui BSM. Dikenal dengan produk Transfer Dana Untuk Indonesia Tercinta (DUIT), produk ini dibuat untuk memudahkan pekerja Indonesia yang bekerja di luar negeri mengirimkan uang untuk saudara di Indonesia.
Hingga Kuartal ketiga BSM telah meluncurkan layanan ini di tiga negara, yaitu Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Pengiriman uang dilakukan melalui kerja sama dengan perusahaan pengiriman uang di negara setempat.
Sampai Oktober transaksi tahunan produk ini mencapai 650 ribu transaksi. "Per bulannya terdapat kira-kira 60 ribu transaksi," kata Direktur Mikro BSM, Hanawijaya, Senin (12/11).
Transaksi tersebut mengumpulkan outstanding sebesar Rp 1,9 triliun. Diharapkan akhir tahun ini bisa meningkat 15 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp 2,1 triliun.
Dari tiga negara yang telah menikmati layanan ini, Malaysia berkontribusi pemasukan dana terbesar, yaitu 85 persen. Sisanya disalurkan melalui Hongkong sebesar 10 persen dan sisanya dari Singapura.
Melihat produktifnya produk ini, perusahaan berniat untuk mengembangkan jaringan hingga ke Timur Tengah. BSM membidik negara-negara dengan jumlah tenaga kerja Indonesia terbanyak di negara-negara tersebut. Tujuan utamanya adalah Arab Saudi.