REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Enam sindikasi perbankan dari dalam dan luar negeri kucurkan kredit untuk pembiayaan proyek Blast Furnace Complex PT Krakatau Steel (Persero) Tbk senilai 450 juta dolar AS.
Enam jajaran petinggi dari sindikasi bank penyalur kredit itu dan Direktur Utama Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim menandatangani perjanjian pinjaman dalam versi Bahasa Indonesia, di Nusa Dua, Bali, Jumat (9/11) malam.
Hong Kong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) ditunjuk sebagai Joint Mandated Lead Arrangers dengan nilai kredit mencapai Rp2,275 triliun ditambah 200 juta dolar AS.
Pinjaman itu diberikan dalam dua kelompok penyaluran, yakni kredit komersial sebesar Rp2,275 triliun yang bersumber dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Sisanya berupa fasilitas pinjaman yang didukung oleh Sinosure, agen kredit ekspor dari China, senilai 200 juta dolar AS yang berasal dari tiga bank asing, yakni Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), HSBC dan China Development Bank Corporation (CDB).
"Penandatanganan perjanjian kredit ini untuk versi bahasa Inggris telah dilaksanakan 15 Mei 2012 lalu, saat ini dirayakan yang versi bahasa Indonesia," kata Direktur Utama Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim di sela-sela acara penandatanganan.
Irvan mengatakan pinjaman itu akan digunakan untuk penyelesaian proyek blast furnace senilai 621,81 juta dolar. Seluruh kredi sudah siap digunakan untuk merealisasi proyek tersebut.
Saat ini pembangunan proyek yang sangat vital itu sudah berjalan sesuai dengan rencana, seperti pemasangan pancang dan penataan kantor sudah mencapai 100 persen. "Saya berharap semoga saja pembangunan proyek ini akan berjalan sesuai dengan targetnya," ujarnya.