Kamis 01 Nov 2012 22:45 WIB

BPS: September Ekspor RI Lebih Besar dari Impor

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Hafidz Muftisany

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pertumbuhan ekspor di bulan September lebih tinggi dari pertumbuhan impor. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekpor bulan September tumbuh 13,21 persen dibandingkan Agustus. Sementara, impor September tumbuh 11,12 persen.

Ekspor September sebesar 15,9 M. Impor bulan Septemberi 15,35 M. Neraca perdagangan september surplus 552,9 juta dolar. Dibandingkan tahun lalu, ekspor year on year turun 9,35 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan keadaan tahun ini memang tidak sebaik tahun lalu. Namun, pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan impor bisa menjadi satu pertanda baik.

Ekspor non migas September mencapai 12,13 Miliar Dolar, naik 16,59 persen dibandingkan Agustus. Dibandingkan dengan tahun lalu, ekspor turun 3,53 persen. Peningkatan eskpor non migas terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan nabati seperti CPO sebesar 405,1 juta. Sementara, penurunan terbesar terjadi pada berbagai produk kimia sebesar 53,1 juta dolar.

Ekspor migas turun 0,46 persen dari 2.783 juta menjadi 2.770,3 juta. Penurunan ekspor migas terjadi karena menurunnya ekspor minyak mentah sebesar 12,70 persen menjadi 943,2 juta dolar.

“Tahun lalu kondisinya bagus. Kalau dilihat sekarang ada krisis, peningkatan ekspor ini menunjukkan baik pengusahsa maupn pemerintah sudah mampu meningkatkan ekspor,” kata dia.

Secara akumulasi, eskpor Indonesia mencapai 143 M, turun 6,06 persen dibandingkan tahun lalu. Ekspor non migas dari mencapai 114,36 Miliar atau  turun 5,35 dibandingkan tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement