Selasa 30 Oct 2012 19:40 WIB

Viva Bidik 16 Juta User

Rep: Mutia Ramadhani / Red: Djibril Muhammad
Erick Thohir dan Anindya Bakrie
Erick Thohir dan Anindya Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA - Perusahaan media berbasis konten, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) menargetkan jumlah pangsa pasar pemirsa televisi mencapai 16 juta user. Manajemen direksi memproyeksikan angka tersebut akan tercapai dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.

Presiden Komisaris Viva, Anindya Bakrie, mengatakan jumlah user tersebut merupakan total dari tiga strategi layar perusahaan, yaitu layar TV, portal online, dan ponsel. "Ketiganya akan kami sinergiskan sehingga menjadi media yang interaktif dan saling mengisi," kata Anindya dijumpai Republika di Jakarta, Selasa (30/10).

Menurut Anindya, target user tersebut akan lebih diutamakan dari layar online. Ia mencontohkan gol-gol eksklusif pada satu pertandingan sepak bola di televisi yang secara detail bisa ditonton user kembali di media online. 

Industri online diunggulkan, menurutnya, karena pada 2015 nanti, potensi pendapatan dari industri online mampu menembus angka 117 juta dolar AS. "Pendapatan dari layar televisi saja tak sebesar itu," ujar Anindya. 

Hasil riset di luar negeri menunjukkan 60-70 persen aktivitas user yang sedang menonton televisi pasti dibarengi dengan aktivitas mengakses media online melalui komputer dan ponsel. Dengan demikian, Viva berkesempatan memonetisasi televisi bersama dengan media internet.

Presiden Direktur Viva, Erick Thohir, mengatakan posisi EBITDA perusahaan saat ini mencapai 30 persen. EBITDA industri rata-rata adalah 45 persen. Dengan usia yang masih muda, sekitar tiga tahun, stasiun tvOne sudah mampu meraih EBITDA mencapai 40 persen. 

Peluang Viva di segmen TV berbayar atau pay tv misalnya, unit yang memiliki televisi di Indonesia jumlahnya mencapai 52 juta household. Sedangkan pelanggan pay tv di Indonesia masih sedikit, sekitar tiga juta household. 

"Perusahaan bisa mengapitalisasi seluruh strategi yang diterapkan manajemen agar ke depannya perusahaan tetap bertumbuh," ujar Erick. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement