REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) dan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) belum lama ini. Perseroan akan fokus pada konsolidasi bisnis free-to-air (FTA) dan penguatan bisnis digital.
Perseroan telah menyelesaikan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada awal November 2024, yang membuat struktur permodalan perseroan menjadi jauh lebih baik untuk mendukung upaya-upaya strategis pengembangan bisnis ke depan.
"Di era disrupsi digital, kami akan fokus pada konsolidasi bisnis FTA dan penguatan bisnis digital untuk dapat menjawab dan melayani perubahan pola masyarakat dalam mengonsumsi konten, dari product centric menjadi consumer centric,” ujar Direktur MDIA Arhya Winastu Satyagraha dalam Public Expose VIVA dan MDIA, di Bakrie Tower, Jakarta, belum lama ini.
Arhya menjelaskan pertumbuhan penetrasi internet menjadikan media digital semakin menarik bagi pengiklan yang ditandai dengan peningkatan pertumbuhan belanja iklan digital.
Ia menyebut VIVA Group melalui tvOne, ANTV, dan One Media Digital (OMD) yang menaungi viva.co.id, tvonenews.com dan digital arms VIVA lainnya akan terus memperkuat bisnis digital yang ditargetkan menjadi sumber pemasukan tambahan di samping bisnis penyiaran.
Memanfaatkan kekuatan brand tvOne, tvonenews.com mencatatkan lonjakan pageviews hingga 166 persen dengan total pageviews 1,2 miliar pada tahun 2024 dari sebelumnya 458 juta pageviews pada tahun 2023, dengan rata-rata 111 juta pageviews per bulan.
"Untuk memperluas distribusi konten dan viewers-nya, tvOne juga mengoptimalkan channel YouTube tvonenews yang saat ini telah mencapai 14,7 juta subscriber, dan menempati peringkat kedua di jajaran kanal Youtube berita," ujar Arhya.