Sabtu 22 Sep 2012 14:38 WIB

Penyerapan Tembakau oleh Gudang Garam Lampaui Target

Pekerja mencampur tembakau rajangan dengan gula pasir sebelum dijemur. (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Pekerja mencampur tembakau rajangan dengan gula pasir sebelum dijemur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP--Perwakilan PT Gudang Garam Tbk Kediri di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur membeli tembakau rajangan sebanyak 2.062 ton, melampaui target awal 2.000 ton. "Hingga Jumat (21/9) sore, tembakau rajangan yang terserap oleh kami sudah 2.062 ton. Ini jumlah sementara, karena hingga saat ini kami masih melakukan pembelian," kata Wakil Kuasa Pembelian Tembakau PT Gudang Garam Tbk Kediri di Desa Geddungan, Freddy Kustianto di Sumenep, Sabtu (22/9).

Sesuai instruksi awal dari manajemen perusahaan rokok itu, yang diterimanya pada Agustus lalu, pihaknya memang diminta membeli tembakau rajangan di Sumenep sebanyak 2.000 ton. "Namun, hingga Sabtu ini, kami belum menerima instruksi lanjutan untuk menutup gudang (berhenti membeli tembakau). Sehingga, kami pun tetap melakukan pembelian tembakau rajangan," ujarnya.

Freddy mengatakan, pihaknya akan berhenti membeli tembakau rajangan di Sumenep, setelah ada instruksi dari pihak manajemen. "Untuk patokan harga beli tembakau rajangan yang kami berlakukan, tidak mengalami perubahan, yakni pada kisaran Rp21.000 hingga Rp35.000 per kilogram. Sementara harga rata-rata tembakau rajangan yang dibeli oleh kami Rp28.171 per kilogram," ucapnya.

Ia juga mengemukakan, selama tiga hari belakangan ini, jumlah rata-rata tembakau rajangan yang terserap sebanyak 125 ton per hari.

Sementara Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sumenep Abdul Gafur menjelaskan, secara kelembagaan, pihaknya berharap manajemen PT Gudang Garam menambah kuota pembelian tembakau rajangan.

"Makin banyak makin bagus. Hingga saat ini, pabrik rokok yang masih membeli tembakau rajangan melalui perwakilannya di Sumenep memang PT Gudang Garam. Sementara perwakilan PT Wismilak telah menghentikan pembelian, ketika sudah menyerap 600 ton tembakau rajangan dari target awal sebanyak 250 ton," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement