REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat inflasi ternyata melonjak di luar perkiraan sebagian kalangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Agustus atau selama bulan puasa dan Lebaran melonjak hingga 0,95 persen.
Kepala BPS, Suryamin, mengungkapkan tingkat inflasi tersebut berdasarkan pengamatan di 66 kota di seluruh Indonesia. Menurutnya, inflasi tertinggi terjadi di dua kota di kawasan Indonesia tengah dan timur, yakni Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), dengan nilai inflasi 2,29 persen, dan Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) sebesar 2,81 persen.
"Masing-masing kota dipilih ada pasar tradisional, modern, dan pedagang-pedagang di pasar tersebut," ungkapnya saat jumpa pers di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/9).
Menurutnya, terdapat sekitar 150 ribu responden yang diambil dari pedagang-pedagang tersebut. "Faktor yang mempengaruhi inflasi memasuki bulan puasa, Lebaran, dan tahun ajaran baru," ungkapnya. Faktor yang paling mempengaruhi inflasi, ungkap Suryamin, yakni bahan makanan dengan kontribusi sebesar 0,35 persen, sementara faktor terendah adalah pada pengeluaran untuk kesehatan dengan kontribusi 0,01 persen.