Kamis 05 Jul 2012 15:45 WIB

Produk Halal, Alternatif Oke Pendapatan Ekonomi Indonesia

Rep: Indah Wulandari/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Indonesian Halal Business & Food Expo (3rd IHBF Expo) is launched in Jakarta, Wednesday.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Indonesian Halal Business & Food Expo (3rd IHBF Expo) is launched in Jakarta, Wednesday.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Indonesia berusaha mengubah gaya hidup masyarakat dunia menjadi berorientasi halal. Rengkuhan target produk halal sebagai alternatif sekaligus membidik pasar benua Amerika dan Eropa yang tengah mengalami krisis.

"Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi masuknya produk-produk halal dari luar negeri, perlu langkah strategis memperkuat daya saing industri dalam negeri,"papar Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Lukmanul Hakim, Kamis (5/7) saat membuka Indonesia Halal Expo (INDHEX) 2012.

Lukmanul juga mengutip data lansiran Reuteurs bahwa pasar produk halal di Eropa mencapai USD 66 miliar. Produk yang diminati meliputi makanan segar, produk dalam kemasan, dan produk daging. Sedangkan total nilai transaksi produk halal di seluruh dunia mencapai USD 634 miliar. Menilik besaran yang luar biasa itu, sebut Lukmanul, lembaganya bersama stakeholder halal lainnya melakukan sosialisasi, bimbingan serta bantuan bagi kalangan usaha yang akan melakukan sertifikasi halal.

"Indonesia juga akan berdaya saing melalui sertifikasi halal. Baik INDHEX dan sertifikasi CEROL 23000 sebagai upaya meningkatkan eksistensi Indonesia sebagai pusat halal dunia sekaligus memperkuat brand position halal,"ungkap Lukmanul. Posisi Indonesia sebagai pusat halal dunia sebelumnya memang telah ditahbiskan Menko Perekonomian Hatta Rajasa medio Juni 2011 lalu.REPUBLIKA.CO.ID,

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement