REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbitan kartu Hasanah Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah melebihi target. Hingga semester pertama, BNI Syariah telah menerbitkan 92 ribu kartu Hasanah dengan outstanding Rp 194 miliar.
"Melebihi target perseroan yang hanya 90 ribu pemegang kartu," ujar Direktur Bisnis BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, di sela Milad ke-2 BNI Syariah di Plaza Timur Senayan, Ahad (24/6).
Imam mengungkapkan peningkatan pemegang kartu ini disebabkan oleh banyaknya jenis promo yang ditawarkan kepada nasabah pemegang kartu. Selain bisa digunakan untuk belanja harian, kartu Hasanah juga dapat dipakai untuk pembiayaan franchise dan umroh.
Imam berharap akhir tahun ini pemegang kartu bisa mencapai 150 ribu nasabah dengan outstanding Rp 300 miliar.
Terkait dengan aturan baru Bank Indonesia terkait kartu kredit, Imam mengungkapkan BNI Syariah masih optimis dengan pertumbuhan kartu Hasanah. Kartu Hasanah merupakan alternatif bagi nasabah untuk melakukan berbagai transaksi melalui kartu kredit. Selain itu Kartu Hasanah bersaing cukup ketat dengan kartu lain. Kartu Hasanah memiliki keuntungna sendiri yang tidak dimiliki oleh kartu kredit bank lain.
Imam melanjutkan BNI Syariah terus melakukan edukasi kepada nasabah tentang kartu kredit. Pasar perlu diedukasi agar mengetahui perbedaan kartu kredit di bank konvensional dan Kartu Hasanah, tutur Imam.
Direktur Utama BNI Syariah, Dinno Indiano, mengungkapkan dalam Milad ke-2 ini BNI Syariah terus berusaha menjadi bank syariah terbaik di Indonesia. Salah satunya adalah dengan melakukan ekspansi ke daerah-daerah yang belum memiliki cabang BNI maupun BNI Syariah.
BNI Syariah memanfaatkan cabang konvensional untuk berkespansi di daerah-daerah di luar Jawa serta membangun satu cabang syariah sebagai pembina di satu wilayah tersebut. BNI Syariah juga akan menggarap sektor mikro dengan membuka outlet mikro di beberapa lokasi di Indonesi. Tahun ini BNI Syariah akan membuka total 60 outlet mikro untuk melayani nasabah yang ingin mengembangkan usahanya. "Kami berusaha untuk terus eksis di masyarakat," tutur Dinno.
Selama dua tahun eksistensinya di Indonesia, BNI Syariah mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Per Juni 2012 set BNI Syariah mencapai Rp 8,7 triliun. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun pertama BNI Syariah. BNI Syariah juga telah membukukan pembiayaan sebesar Rp 5,8 triliun dan DPK sebesar Rp 7,4 triliun.