REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kurs dolar melemah pada Selasa (Rabu pagi WIB) terhadap euro, karena para pedagang terus mengawasi pertemuan dua hari pembuat kebijakan Federal Reserve yang akan berakhir Rabu.
Pada pukul 21.00 GMT (Rabu pukul 04.00 WIB) euro diperdagangkan pada 1,3192 dolar, naik dari 1,3159 dolar pada akhir Senin, lapor AFP.
Sementara itu, yen melemah terhadap dua mata uang utama setelah melonjak pada Senin: dolar naik menjadi 81,36 yen dari 81,16 yen, sementara euro berada di 107,35 yen dari 106,79 yen.
Dewan kebijakan the Fed memulai pertemuan Selasa di tengah lebih banyak tanda-tanda dari pertumbuhan hangat perekonomian: penjualan rumah yang masih lemah dan penurunan kepercayaan konsumen.
Sebagian besar analis menganggap bank sentral akan mempertahankan kebijakan suku bunga sangat rendah tidak berubah, tetapi pertimbangan akan keluar ketika mereka merilis laporannya pada Rabu untuk tanda-tanda apakah mereka berpikir stimulus lebih lanjut diperlukan untuk pertumbuhan.
"Kepercayaan konsumen telah meningkat dalam pandangan kami. Kami belum berhasil menembus di atas di mana kami berada di puncak pada 2011," kata David Mann di Standard Chartered Bank.
"Jadi itu adalah salah satu faktor yang (memicu) keraguan merayap tentang berapa kuat pemulihan AS sebenarnya. Ini bisa menjadi alasan mengapa dolar turun terhadap euro, "katanya.
"Jika ekonomi AS tidak bekerja dengan baik, dapat meningkatkan kemungkinan pelonggaran lebih dari The Fed. Itu bisa menjadi negatif untuk mata uang," kata dia.
Pound Inggris mempertahankan sepuluh hari penguatannya terhadap dolar, naik menjadi 1,6145 dolar dari 1,6131 dolar.
Dolar merosot ke 0,9106 franc Swiss dari 0,9132 franc.