REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Danamon berencana menjual 68 persen sahamnya yang bernilai 6,45 miliar saham di Asia Financial. Sejak Jumat (30/3) hingga Senin (2/4) bank yang masuk ke dalam enam bank terbesar di Indonesia itu menghentikan perdagangan sahamnya sementara di bursa menghindari spekulasi di pasar modal. Rumor mengatakan saham tersebut akan diakuisisi oleh DBS Group Holdings Ltd.
Asia Financial membeli saham Danamon pada 2003 dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Harga pembeliannya 321 juta dolar AS atau setara Rp 3,08 triliun. Asia Financial sendiri dimiliki oleh Temasek Holdings Ltd melalui anak usahanya Financial Holdings Pte Ltd.
Temasek menyatakan bahwa pihaknya sudah menerima penawaran tersebut. Tamasek sebenarnya mempunyai saham sebesar 29 persen di DBS.
Direktur Utama Bank Danamon Henry Ho dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan belum mengetahui waktu pelaksanaan rencana transaksi tersebut. "Saat ini kami belum mengetahui kapan itu akan dilakukan," kata Ho, Jumat (30/3). Kepada Reuters, Ho juga pernah mengatakan banyak investor asing mengincar Danamon sebab pertumbuhan kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) bank tersebut terus melonjak tinggi.
Investor mulai tertarik menggarap sektor UMKM untuk jangka panjang di Indonesia yang menstimulasi pertumbuhan kredit 20 persen per tahun. Beberapa investor asing yang melirik Danamon di antaranya Bank of China, DBS, Standard Chartered, dan bank dari Korea Selatan.
DBS merupakan bank terbesar di Asia Tenggara. Direktur Eksekutif DBS Piyush Gupta akhir pekan lalu berkunjung ke Jakarta. Menurut sumber Reuters, kedatangan Gupta ke Jakarta membicarakan seputar harga akuisi Danamon dan kondisi finansial di Indonesia. Gupta membatalkan seluruh rapat internalnya untuk berangkat ke Indonesia.