Kamis 22 Mar 2012 17:16 WIB

PLN Pasok Listrik Premium untuk Bosowa

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap memasok listrik sebesar 70 mega watt (MW) untuk memenuhi kebutuhan energi PT Bosowa Metal Industri (BMI). Listrik tersebut untuk kegiatan operasional pabrik pengolahan (smelter) nikel yang berlokasi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan BMI rencananya menjadi pelanggan premium PLN. Pekerjaan konstruksi penyambungan akan mendapat prioritas. "Kebutuhan listrik untuk pabrik peleburan bijih nikel ini mendapat layanan khusus," kata Pamudji di kantornya, Kamis (22/3).

PLN, kata Pamudji, akan terlebih dahulu melakukan kajian menyeluruh terkait pemakaian listrik terkini pada sistem kelistrikan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Berikutnya mengaji sifat beban smelter yang spesifik dan kajian teknis lainnya.

PLN dan BMI juga terlebih dahulu membicarakan business to business dalam penentuan tarif khusus. Tarif tersebut akan dikenakan dalam transaksi jual beli listrik berikutnya.

Presiden Direktur PT Bosowa Group Erwin Aksa mengatakan pembangunan industri nikel ini mengikuti kebijakan pemerintah untuk perusahaan agar meningkatkan nilai tambah hasil tambang. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Mineral dan Batubara Nomor 04/ 2009.

Karena pengoperasian smelter nikel menyedot kapasitas listrik sangat besar, butuh kepastian pasokan dari PLN. Smelter nikel tersebut, kata Erwin, berdiri di atas lahan seluas 50 hektare (ha). "Kapasitas produksinya 10 ribu ton nikel per tahun dan lima ribu ton feronikel per tahun," ujarnya.

Pabrik nikel milik Bosowa tersebut akan menjadi rintisan industri smelter nikel yang terbesar pertama di wilayah Indonesia Timur yang sambungan listriknya berasal dari PLN. Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PLN Murtaqi Syamsudin mengatakan PLN mulai memasok listrik 70 MW seketika pabrik selesai didirikan 2014.

"Saya perkirakan listrik di Sulawesi Selatan mendapat tambahan 500 MW dari empat pembangkit baru," katanya. Keempatnya adalah PLTU Barru, PLTU Poso, PLTU Sengkang, dan PLTU Jeneponto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement