Ahad 04 Mar 2012 12:57 WIB

Pembiayaan Sektor Pertanian Terkendala Perusahaan Inti

Rep: Nuraini/ Red: Didi Purwadi
Petani sedang bekerja di sawahnya
Foto: Antara
Petani sedang bekerja di sawahnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (BSM) akan menambah pembiayaan sektor pertanian sebesar Rp 500 miliar pada tahun ini. Dengan tambahan tersebut, pembiayaan sektor pertanian ditargetkan menjadi Rp 1,8 triliun.

Direktur Bisnis BSM, Hanawijaya, mengakui penambahan pembiayaan sektor pertanian itu tidak agresif. Pasalnya, penyaluran pembiayaan ke pertanian dinilai cukup sulit. ''Naik Rp 500 miliar itu saja sudah bagus. Karena, kita susah nyari perusahaan inti yang menjadi penjamin pembiayaan ke petani-petani,'' ujar Hanawijaya.

Jumlah pembiayaan pertanian BSM masih kecil dibandingkan dengan total pembiayaan BSM. Dari total pembiayaan BSM per Januari 2012 yang mencapai Rp 36,5 triliun, sektor pertanian hanya berkontribusi Rp 1,3 triliun. Pembiayaan tersebut tersebar untuk perkebunan dan pertanian.

''Sebagian besar masih terserap ke perkebunan kelapa sawit,'' ujar dia.

Pola pembiayaan BSM untuk sektor pertanian selama ini mengandalkan keberadaan perusahaan inti. Perusahaan ini menjadi penjamin keberlangsungan pasar hasil pertanian dari petani. Jika ada perusahaan yang mau membeli produk petani, BSM akan menyalurkan pembiayaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement