Selasa 21 Feb 2012 22:53 WIB

Bappenas Desak Konversi BBM ke BBG

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Armida S Alisjahbana menyatakan, konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) adalah sebuah keharusan, baik untuk jangka panjang maupun menengah.

"Konversi BBM itu harus dilakukan, baik untuk jangka panjang maupun menengah. Coba tengok negara lain, mereka juga melakukan konversi. Sekarang kita utamakan untuk sarana transportasi lebih dulu," kata Armida usai melantik Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa.

Menurut Armida, opsi-opsi terkait kenaikan harga maupun pembatasan BBM adalah satu paket. "Opsi-opsi tersebut harus dikaji dengan cermat karena asumsi makro saat ini sudah berubah," kata Armida.

Armida menjelaskan, akan ada sedikit penambahan dalam APBN karena kini harga minyak mentah Indonesia (ICP) sudah di atas 110 dolar AS, sedangkan asumsinya adalah 90 dolar.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala BPS Suryamin menambahkan, pihaknya tengah mengkaji dampak kenaikan harga maupun pembatasan BBM terhadap tingkat inflasi.

"Saat ini kami sedang mengkaji dampak kenaikan harga BBM kalau naik sebesar Rp500 per liter. Sudah jelas akan berdampak ke arah inflasi. Kalau harga BBM naik, harga-harga lain juga pasti ikut naik," kata Suryamin.

Terkait pembatasan BBM, Suryamin mengaku masih belum memiliki data mengenai total pengguna premium dan pertamax di pasaran, sehingga sulit untuk melakukan perhitungan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement