Senin 13 Feb 2012 17:28 WIB

Bio Farma Masuk Anggota Dewan Riset Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG-- Biofarma ditunjuk sebagai anggota Dewan Riset Nasional (DRN) periode 2012-2014 oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Menristek) Gusti Muhammad Hatta yang bertempat di Gedung Graha Widya Bhakti, Kawasan Perkantoran Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 16 tahun 2005 bahwa DRN adalah lembaga non-struktural yang dibentuk pemerintah untuk menggali pemikiran dan pandangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkembangan ilmu pengetahuanan dan teknologi (iptek) di Indonesia. DRN menunjuk Direktur Utama PT Biofarma (Persero) Iskandar sebagai salah satu anggota yang bertugas di komisi teknologi kesehatan dan obat.

DRN merupakan suatu lembaga independen dalam melaksanakan seluruh tugas yang diberikan olehMenristek. Dimana anggota DRN terdiri dari masyarakat yang memiliki unsur kelembagaan iptek seperti yang dijelaskan dalam Undang-Undang No. 18 tahun 2002 mengenai Sistem Nasional Penelitian,Pengembangan dan Penerapan iptek. DRN memiliki tugas untuk membantu Menteri dalam merumuskan arah serta prioritas utama pembangunan iptek sekaligus memberikan berbagai pertimbangan kepada Menteri dalam menyusun kebijakan strategis pembangunan nasional iptek.

Menurut Direktur Utama PT Biofarma (Persero) Iskandar, masuknya Biofarma dalam Dewan Riset Nasional memiliki arti yang sangat strategis. ''Insya Allah, Biofarma dapat memberikan warna dalam risetyang terkait dengan bidang bioteknologi, khususnya vaksin dan bahan baku obat yang prosesnya berbasis bioteknologi,'' paparnya.

Selain itu, Biofarma sebagai industri berharap agar riset nasional yang dilakukan oleh perguruan tinggi dan lembaga-lembaga riset di tanah air dapat lebih terpadu dan berorientasi pada produk. Sehingga menurut Iskandar, riset nasional akan lebih produktif dan dapat mengejar ketinggalan dibanding dengan negara maju.

Untuk masalah riset khususnya bioteknologi vaksin dan bahan baku obat biosimilar dapat juga dikaitkan dengan penetapan Dekade Vaksin 2011-2020 oleh WHO. Selain itu, semangat Biofarma untuk menjadi industri life-science menuju era Bio Economy 2030, sehingga keberadaan dan peran DRN sangat diperlukan untuk membuat milestones riset nasional untuk percepatan pencapaian agenda riset nasional yang ada.

Peningkatan Visi Perusahaan

Pada tahun 2012 ini, Biofarma memulai langkah baru dengan mengubah visi untuk mewujudkan diri sebagai perusahaan yang berkelas dunia. ''Yaitu menjadi produsen vaksin dan antisera kelas dunia yang berdaya saing global,'' paparnya. Untuk mewujudkan perubahan visi tersebut, perusahaan mulai mengimplementasikan ISO 26000 : 2010 mengenai social responsibility dan ISO 31000 : 2009 mengenai risk management.

Biofarma berupaya terus menerus melakukan peningkatan kinerja yang melampaui dari berbagai regulasi yang telah ditetapkan (beyond compliance), sehingga dengan perubahan visi dan misi tersebut mampu menjadikan Biofarma sebagai satu-satunya BUMN produsen vaksin di Indonesia yang mampu bersaing di pasar global.

sumber : Siaran Pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement