Senin 16 Jan 2012 13:46 WIB

Belum Ubah Asumsi Minyak, Indonesia Pantau Terus Selat Hormuz

Rep: Esthi Maharani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia ikut mencermati perkembangan Selat Hormuz, Iran. Terlebih lagi, kian panasnya hubungan Iran dan Amerika Serikat akhir-akhir ini dikhawatirkan bisa berpengaruh pada dunia, termasuk Indonesia. Terutama terkait dengan harga minyak.

“Kita tetap harus mengantisipasi, tidak boleh lengah, dan tidak boleh tidak mencermati keadaan di Selat Hormuz,” kata Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, Senin (16/1). Karena, lanjutnya, keadaan di Selat Hormuz akan berkaitan dengan harga minyak dunia.

Meski hubungan kedua negara memanas, Hatta menegaskan pemerintah belum berencana mengubah asumsi harga minyak di APBN 2012. "Belum sampai ke situ," tegas Hatta.

Ia mengatakan pemerintah tidak ingin tergesa-gesa dan berspekulasi menilai kondisi memanasnya hubungan kedua negara. Yang terpenting bagi Indonesia, lanjutnya strategi jangka panjang tetap dijalankan agar tidak terpengaruh pada fluktuasi harga yang sering terjadi termasuk spekulasi mengenai dampak ketegangan Selat Hormuz belakangan ini.

“Jangan melihat dari sisi pricing saja. Kalau mengenai harga kan mau tidak mau akan berbicara suplay dan demand. Jangan hanya berbicara dari sisi suplay saja, demand-nya harus kita atur,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement