Rabu 04 Jan 2012 19:53 WIB

Eropa Boleh Krisis, Ekspor CPO Tetap Mulus

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Perkebunan sawit, ilustrasi
Foto: Antara
Perkebunan sawit, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan akan memproduksi hingga 25 juta ton Crude Palm Oil pada tahun 2012. Lebih dari 50 persen atau sekitar 17,5 hingga 18 juta ton akan diekspor ke luar negeri.

Konsumsi CPO dalam negeri diperkirakan akan tetap, kecuali jika pendapatan perkapita naik. Kehadiran CPO yang tak hanya sebagai sumber pangan, menjadikan prospek ekspornya diprediksi baik.  Di negara tertentu, CPO kini digunakan sebagai bahan energi alternatif sehingga harganya pun bakal mengikuti harga minyak bumi.

Krisis Eropa ditengarai tak akan banyak berimbas terhadap nasib cerah kelapa sawit. Menurut ketua bidang pemasaran GAPKI, Susanto, permintaan CPO akan terus meningkat seiring banyaknya pasar-pasar baru yang tumbuh seperti di Afrika Utara dan Timur Tengah.

Cina, India, dan Pakistan menjadi negara tujuan ekspor utama CPO yang diperkirakan juga akan meningkatkan permintaan. Meskipun dilanda krisis, permintaan CPO dari Eropa diperkirakan akan stagnan, atau tidak mengalami penurunan.

Pada tahun 2011, Cina mengimpor 2,9 juta ton CPO dari Indonesia. Sementara  India mengimpor sekitar 5,7 juta ton, Eropa 3,5 juta ton dan Pakistan mengimpor 4 juta ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement