Kamis 08 Dec 2011 17:16 WIB

Awal Kebab 'Baba Rafi' Berdiri, Dikira Jualan Martabak

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Johar Arif
Pemilik kedai 'Kebab Baba Rafi' Hendi Setiono memberikan motivasi kewirausahaan kepada mahasiswa di acara Bincang Bisnis Kreatipreneur Republika di Bina Sarana Informatika (BSI) Pondok Labu, Jakarta, Kamis (8/12).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pemilik kedai 'Kebab Baba Rafi' Hendi Setiono memberikan motivasi kewirausahaan kepada mahasiswa di acara Bincang Bisnis Kreatipreneur Republika di Bina Sarana Informatika (BSI) Pondok Labu, Jakarta, Kamis (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kebab Turki 'Baba Rafi' kini menjadi salah satu menu cemilan yang dicari. Makanan khas Turki ini diperkenalkan oleh Hendi Setiono (28 tahun) delapan tahun lalu. Siapa sangka, outlet kebab yang saat ini berjumlah 800 se-Indonesia itu ketika awal dibuka disangka berjualan martabak.

"Mas, martabaknya satu," ujar Hendi mengenang awal memulai bisnis kuliner di acara ‘Bincang Bisnis Kreatipeneur Republika’, Kamis (8/12), di kampus Bina Sarana Informatika (BSI).

Hendi memulai bisnis saat masih berusia 19 tahun. Ketika itu, ia masih kuliah Teknik Informatika di ITS. Awal berbisnis di bidang kuliner, sempat ia ditertawakan teman-temannya. "Mereka ngajakin saya kuliah (ketika sedang berjualan)," ujar dia. Tapi ia tak pernah merasa malu. Dengan gigih, ia melanjutkan usahanya hingga kini berkembang dan memiliki omset lebih dari 60 Miliyar (2011).

Ia terinspirasi membawa kebab ke Indonesia seusai jalan-jalan ke Qatar. Sang ayah merupakan salah seorang karyawan yang bekerja di Qatar. Saat datang berkunjung negara tersebut, ia ingin memperkenalkan kebab di Indonesia dan memulai bisnis di almamaternya. Setahun setelah memulai bisnis kebabnya, ia memutuskan menikah di usia 20 tahun. Nama 'baba Rafi', diambil dari nama anaknya yang pertama. Kebab baba Rafi berarti 'kebab ayahnya Rafi'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement