Rabu 21 Nov 2018 13:03 WIB

Indonesia Masih Kekurangan Enterpreneur

Jokowi meminta jumlah entrepreneur di Tanah Air ditingkatkan menjadi 14 persen.

Rep: Hiru Muhammad/ Red: EH Ismail
Founder I'M Institute Witjaksono berbicara dalam acara Pesta Wirausaha bertajuk 'Beraksi untuk Negeri Dimulai dari Diri' di Cimahi Techno Park, akhir pekan lalu.
Foto: Dok Pri
Founder I'M Institute Witjaksono berbicara dalam acara Pesta Wirausaha bertajuk 'Beraksi untuk Negeri Dimulai dari Diri' di Cimahi Techno Park, akhir pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah enterpreneur di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain. Berdasarkan data Global Entrepreneurship Index (GEI), Indonesia berada di urutan ke-97 dari 136 negara dan berada di bawah Thailand, Malaysia, dan Vietnam untuk kawasan ASEAN.

Kondisi inilah yang membuat Indonesia Milenial Institute (I'M Institute) rutin menggelar pelatihan dan seminar kewirausahaan ke seluruh penjuruh Tanah Air.  Akhir pekan lalu, Founder I'M Institute Witjaksono pun didapuk menjadi pembicara utama dalam acara Pesta Wirausaha bertajuk "Beraksi untuk Negeri Dimulai dari Diri". Kegiatan dihelat di Cimahi Techno Park pada 17-18 November 2018.

WT, sapaan akrab Witjaksono, menjelaskan pentingnya Indonesia memiliki para entrepreneur kreatif di era industri 4.0. Menurut WT, entrepreneur memiliki peranan penting dalam meningkatkan ekonomi suatu bangsa.

“Semakin banyak enterpreneur maka akan berkolerasi terhadap kesejahteraan sebuah negara. Bisa kita lihat negara-negara maju saat ini, mayoritas profesi mereka adalah seorang entrepreneur,” ujar WT.

Dia lantas mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo pada April 2018 lalu. Dalam sebuah pidato di Istana Negara, kala itu, Jokowi meminta jumlah entrepreneur di Tanah Air ditingkatkan menjadi sekitar 14 persen. “Sekarang masih tiga persen. Tentu, apa yang beliau katakan harus kita respons dengan aksi yang nyata,” ujar WT.

Alumnus Universitas Diponegoro itu pun optimistis dengan potensi yang dimiliki generasi milenial, putra-putri bangsa bisa menjadi pemain utama dalam membangun negeri melalui profesi entrepreneur. 

“Sehingga, anak muda Indonesia bisa berdikari dalam merintis dan mengembangkan bisnisnya sekaligus bisa membawa Indonesia semakin berdikari sebagai bangsa dan negara,” kata WT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement