Senin 14 Nov 2011 11:04 WIB

BI Rate Turun Kredit Properti Terdongkrak

sektor properti diramal bakal capai puncaknya tahun 2016
Foto: Republika
sektor properti diramal bakal capai puncaknya tahun 2016

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kalangan pengembang menyambut baik penurunan suku bunga acuan (BI Rate) oleh Bank Indonesia (BI). Menurut mereka, penurunan itu secara psikologis akan memengaruhi perbankan yang akan menyesuaikan tingkat suku bunga pinjamannya.

Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, Johanes Mardjuki di Jakarta, Senin, mengatakan, penurunan BI Rate itu akan mendorong bisnis properti di dalam negeri makin tumbuh. Karena perbankan akan segera menurunkan tingkat bunga kredit yang masih tinggi dan mendorong pelaku usaha aktif mencari kredit baru, katanya.

Menurut Johanes, permintaan pasar terhadap sektor perumahan dan mal akan makin besar, apalagi kalau melihat kebutuhan kedua sektor tersebut cukup tinggi. "Kami optimis bisnis properti di dalam makin marak, karena pasarnya makin tumbuh," ujarnya.

Ia mengatakan, kebutuhan rumah di dalam negeri masih sangat besar, karena itu para vendor properti terus melakukan pembangunan untuk memenuhi permintaan pasar. Namun para pengembang mulai kesulitan untuk mencari lahan guna membangun terutama di Jakarta, karena itu mereka mulai mengalihkan usahanya ke daerah yang dinilai pasarnya masih cukup baik.

BI pada rapat Dewan Gubernur sepakat menurunkan BI Rate sebesar 50 basis poin menjadi 6,00 persen dari 6,50 persen. BI pada bulan lalu juga menurunkan suku bunganya dari 6,75 menjadi 6,50 persen.

Summarecon Agung, lanjut dia, juga mulai melakukan ekspansi usaha ke daerah Bandung, Jawa Barat (Jabar), karena pasar properti di kawasan itu dalam dua sampai tiga masih tumbuh. Di kawasan itu, Summarecon telah membeli lahan seluas 100 ha dan diharapkan pada akhir tahun ini akan dapat mencapai 200 ha.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement