Selasa 25 Oct 2011 16:58 WIB

Keuangan Solid, IPO Viva Prospektif

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Johar Arif
Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), Erick Thohir, memberikan paparan kepada calon investor saat Update IPO VIVA di Jakarta, Senin (24/10).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), Erick Thohir, memberikan paparan kepada calon investor saat Update IPO VIVA di Jakarta, Senin (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat pasar modal dan keuangan menilai penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) yang bakal dilakukan PT Visi Media Asia Tbk (Viva) cukup prospektif. Menurut analis bursa, Reza Priambada, jika dilihat dari sejumlah indikator seperti kondisi emiten dan harga penawaran yang dilakukan, induk tiga perusahaan media yakni ANTV, TV One, dan portal online Viva News ini cukup menjanjikan untuk dilirik para investor di lantai bursa.

“Untuk kondisi emiten, saya lihat tidak ada masalah. Dari laporan keuangan bahkan terlihat perusahaan ini cukup solid,” katanya saat dihubungi Republika, Selasa (25/10). Ia menilai setiap tahun Viva menunjukan adanya pertumbuhan pendapatan, termasuk laba bersih yang terus meningkat.

Lagipula, ia menuturkan kondisi pasar yang sedang baik dibanding dua bulan sebelumnya, memungkinkan saham perusahaan ini bisa laris manis di pasaran.“Kalau kita lihat juga, memang biasanya, di dua tahun terakhir, penawaran yang dilakukan di bulan November terutama di minggu ketiga biasanya memang cukup punya prospek yang bagus,” jelasnya.

Viva menargetkan bakal segera mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), November 2011. Menurut Presiden Direktur Viva, Erick Thohir, pihaknya cukup optimis dengan penawaran ini. "Kita yakin untuk jangka panjang media industri di Indonesia bakal terus tumbuh," kata Erick yang juga pemilik Harian Republika.

Ia mengatakan kebutuhan konsumen akan konten, data serta informasi terkini memberi peluang yang positif bagi prospek usaha Viva. "Ini merupakan hasil transformasi yang berkesinambungan yang dilakukan Viva untuk menyambut era konvergensi konten dan platform industri media, telekomunikasi, dan teknologi informasi," jelasnya.

Viva akan menawarkan 2,286 saham baru dengan kisaran penawaran Rp 280 hingga Rp 305 per saham. Penawaran akan difokukan pada investor lokal namun tak tertutup kemungkinan untuk investor asing.

Seluruh investor IPO bakal memperoleh tambahan waran 1,02 waran seri I, yang diberikan sebagai tambahan insentif. Waran dibagikan dengan rasio empat berbanding satu atau setiap empat saham akan memperoleh satu waran dengan harga pelaksanaan waran antara Rp 300 hingga Rp 310.

Periode penawaran awal atau bookbuilding berlangsung 18 hingga 28 Oktober 2011. Perusahaan ini menargetkan bakal mendapat izin efektif dari  Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), 4 November nanti.

Viva mengharapkan bisa segera melakukan penawaran umum dari 8 hingga 10 November. Perusahaan tersebut berharap mampu meraup dana Rp 640,1 miliar yang bakal digunakan untuk membayar sebagian utang kepada Credit Suisse AG sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement