REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU-Menko Perekonomian Hatta Rajasa dijadwalkan meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Indramayu berkapasitas 3x330 Megawatt di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Rabu (12/10).
Proyek ini merupakan bagian dari akselerasi dan implementasi pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 10.000 Megawatt atau PLN Fast Track Program 10.000 Megawatt.
Pembangunan PLTU Indramayu ini menggunakan pembiayaan sindikasi perbankan. BNI bertindak sebagai lead sindikasi pembiayaan dengan total kredit sebesar Rp 1,27 triliun. Fasilitas kredit yang diberikan BNI sebesar Rp 343,69 miliar, sedangkan fasilitas dari anggota sindikasi lain, yaitu BCA sebesar Rp 309,74 miliar, Bank Mandiri sebesar Rp 309,74 miliar, dan BRI sebesar Rp 309,74 miliar.
Lokasi PLTU Indramayu ini berada di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu. PLTU Indramayu dibangun dengan nilai investasi sebesar 766,40 juta dolar AS dan Rp 1,65 triliun. PLN Fast Track Program 10.000 Megawatt di antaranya terdiri dari PLTU Indramayu, PLTU Rembang, PLTU Labuan, PLTU Tanjung Awar-Awar, PLTU Bangka Belitung, PLTU Kalimantan Selatan, PLTU Sulawesi Selatan, PLTU Papua, PLTU Tarahan, dan PLTU Pangkalan Susu.