Jumat 19 Aug 2011 10:25 WIB

Dekati Lebaran, Indeks BEI Rontok Lagi

Indeks perdagangan saham di BEI
Foto: Antara
Indeks perdagangan saham di BEI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat pagi sempat anjlok 2,07 persen seiring dengan bursa regional yang dipicu dari menurunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,9 persen di 2011.

IHSG dibuka terkoreksi 83,45 poin ke posisi 3.937,54. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 20,72 poin atau 2,89 persen ke posisi 694,62 poin.

"Bursa AS dan Eropa kembali terkoreksi signifikan semalam sekitar empat persen hingga lima persen seiring beberapa sentimen negatif antara lain Morgan Stanley menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,9 persen di 2011," ujar analis Samuel Sekuritas Christine Salim di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, rilis beberapa data ekonomi AS yang lebih buruk dari ekspektasi seperti "jobless claims" serta potensi krisis likuiditas bank-bank di negara Eropa akibat krisis utang dan perlambatan ekonomi menambah sentimen negatif bursa global.

Ia menambahkan, bursa Asia pagi ini yang dibuka terkoreksi rata-rata sekitar tiga persen memfaktorkan koreksi signifikan yang terjadi di bursa global dan komoditas semalam. "Harga minyak melanjutkan koreksinya ke level 81,1 dolar AS per barel pagi ini," katanya.

Ia mengatakan, sentimen negatif dari Citigroup yang turut menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS setelah rilis data ekonomi yang mengecewakan semalam menambah tekanan pasar saham global.

Ia menambahkan, beberapa saham yang selama sepekan terakhir menguat signifikan diperkirakan akan mengalami "profit taking" seperti Astra International (ASII), United Tracktor (UNTR), Unilever (UNVR), serta beberapa saham sektor perbankan.

Sementara di bursa regional diantaranya, Indeks Hang Seng melemah 515,76 poin (2,58 persen) ke level 19.503,53, Indeks Nikkei-225 turun 192,09 poin (2,15 persen) ke level 8.751,67, dan Straits Times melemah 66,27 poin (2,32 persen) ke level 2.759,44.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement