Kamis 16 Jun 2011 20:02 WIB

Indonesia Masuk Radar Dunia, SBY pun Bersyukur

Presiden SBY jumpa pers di Hotel Imperial Tokyo, Kamis (16/6) malam. Ia didampingi Menperin MS Hidayat, Seskab Dipo Alam, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, anggota wantimpres Ginandjar Kartasasmita, Kepala BKPM Gita Wiryawan, Anggota DPR Achasanul Qosasih, dan Dubes RI untuk Jepang M Lutfi.
Foto: Nasihin Masha/Republika
Presiden SBY jumpa pers di Hotel Imperial Tokyo, Kamis (16/6) malam. Ia didampingi Menperin MS Hidayat, Seskab Dipo Alam, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, anggota wantimpres Ginandjar Kartasasmita, Kepala BKPM Gita Wiryawan, Anggota DPR Achasanul Qosasih, dan Dubes RI untuk Jepang M Lutfi.

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku bersyukur bahwa Indonesia telah masuk radar dunia. “Tapi, jangan keburu puas dulu,” kata SBY seperti dilaporkan wartawan Republika, Nasihin Masha, dari Tokyo.

Hal itu SBY ungkapkan menanggapi penilaian Bank Dunia yang menempatkan Indonesia akan setara dengan Negara-negara BRIC pada 2025. Menurutnya, apa yang telah dicapai itu tidak datang dari langit.

“Kita harus bersatu, bekerja keras, dan bekerja sama,” katanya dalam jumpa pers dengan wartawan Indonesia yang mengikuti perjalanan dinasnya ke Tokyo, Jepang.

Lebih lanjut, SBY mengatakan bahwa Indonesia masuk 10 besar Negara yang menjadi tujuan investasi dunia. Bahkan, sejumlah Negara menempatkan Indonesia di nomor pertama. “Ini peluang besar,” katanya.

Kebijakan investasi dan ekonomi harus benar agar peluang itu bisa terwujud. Namun, ia menekankan pihaknya akan mendahulukan kepentingan nasional. “Yang Merah Putih diutamakan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement