Jumat 01 Apr 2011 06:52 WIB

Harga Minyak Melonjak Dekati Tertinggi Tahun Ini

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Harga minyak mentah melonjak menuju tingkat tertinggi tahun ini pada Kamis waktu setempat, karena pasukan pemimpin Libya Moamer Kadhafi merebut kembali wilayah yang dikuasai pemberontak. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei, melesat naik 2,45 dolar AS menjadi ditutup pada 106,72 dolar AS per barel, tidak jauh dari puncak 7 Maret pada 106,95 dolar AS, tingkat tertinggi sejak September 2008.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei melonjak 2,23 dolar AS menjadi menetap di 117,36 dolar AS per barel. Rich Ilczysyn dari Lind Waldock mengatakan bahwa pasar bereaksi terhadap perkembangan pemberontakan untuk mengusir Kadhafi di eksportir minyak Libya.

"Ketika pasukan NATO mulai membom, orang berpikir bahwa akan membantu menyelesaikan segala hal. Dan kami telah melaporkan bahwa para pemberontak telah membuat kemajuan memasuki dua pelabuhan utama untuk mengekspor minyak," katanya.

"Lalu orang-orang pemberontak itu didorong keluar oleh Qaddafi." Apa yang terjadi memicu kekhawatiran "bahwa ini akan menjadi lebih lama lagi dari yang pertama kita bayangkan."

Pedagang terutama adalah memantau perubahan garis depan di wilayah pusat utama minyak Ras Lanuf, sekitar 800 kilometer (500 mil) timur Tripoli.

"Para pemberontak tidak bisa mempertahankan wilayah itu kecuali mereka memiliki dukungan dari NATO dan kekuatan luar," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates. "Rasa takut ini adalah produksi minyak akan offline untuk jangka waktu yang signifikan dan itu mengakibatkan kekacauan yang mungkin menghasilkan jalan buntu atau eskalasi lebih lanjut dalam aksi militer," katanya.

Menambah ketegangan di pasar adalah pemilu mendatang di Nigeria, produsen minyak terbesar Afrika, Ilczyszyn dari Lind Waldock's mengatakan. "Jika Anda flash kembali beberapa tahun ada banyak kekerasan." Nigeria mulai pemilihan pada Sabtu di tengah ketidakpastian atas perbaikan besar industri minyak yang telah menyebabkan pembekuan dalam investasi baru meskipun relatif tenang di kawasan bergolak Delta Niger.

Pemilu legislatif, presiden dan gubernur yang akan diadakan selama tiga pekan berturut-turut mungkin memiliki efek mendalam pada industri vital, yang menyediakan lebih dari 90 persen dari pendapatan ekspor dan sekitar dua-pertiga dari penerimaan pemerintah.

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement