Jumat 01 Apr 2011 06:49 WIB

IMF: Pangsa Dolar Dalam Cadangan Devisa Dekati Terendah

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Dana Moneter Internasional, Kamis mengatakan bahwa pangsa dolar Amerika Serikat dalam cadangan devisa resmi di sebagian besar negara anggota yang berakhir tahun lalu, di dekat rekor terendah. IMF, dalam laporan triwulanan cadangan devisa yang terutama tidak termasuk China -- yang memiliki cadangan terbesar di dunia -- mengatakan bahwa 61,4 persen dari cadangan negara anggota di dolar pada 31 Desember.

Itu sedikit berubah dari 61,3 persen yang tercatat pada akhir kuartal ketiga, pangsa terendah sejak akhir 1995, ketika IMF pertama mulai menyimpan catatan tersebut. Pada 31 Desember 1995, dolar terdiri 59,0 persen dari cadangan, sebelum melompat menjadi 62,0 persen setahun kemudian dan mencapai 71,5 persen pada akhir 2001, pada menjelang peluncuran uang kerta dan koin euro.

Laporan baru mencakup cadangan devisa dari 138 anggota IMF, yang memegang 55 persen dari 9,26 triliun dolar cadangan yang dipegang di seluruh dunia. Cina -- sejauh ini pemegang terbesar obligasi negara AS -- menolak untuk melaporkan mata uang yang dipegangnya dalam 2,85 triliun dolar cadangan devisanya.

Namun, bukti sedikit penurunan dolar dalam periode penting itu, "mata uang lain" dalam laporan melompat ke pangsa 4,4 persen dari total cadangan, naik dari 4,0 persen pada 30 September.

Pangsa euro merosot ke 26,3 persen dari 26,9 persen, sementara pound dan franc Swiss tetap stabil, masing-masing pada 4,0 persen dan 0,1 persen. Yen naik menjadi 3,8 persen dari 3,6 persen.

Data kuartal keempat "mendukung gagasan bahwa bank sentral berpegang teguh pada alokasi mata uang utama yang relatif stabil (dolar dan euro) daripada mengejar strategi diversifikasi agresif," analis Nomura FX Global Research mengatakan dalam sebuah catatan klien. "Selain itu, data menunjukkan permintaan baru mata uang 'lainnya' dan yen," tambah mereka.

IMF menerbitkan angka-angka dalam dolar. Setiap depresiasi terhadap dolar secara otomatis mengurangi pangsa mata uang AS dalam cadangan, dan sebaliknya setiap apresiasi menaikkan pangsanya. IMF mencatat bahwa pada akhir kuartal keempat, euro telah kehilangan 2,0 persen nilainya terhadap dolar, sementara yen naik 2,4 persen.

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement