Rabu 23 Oct 2019 18:51 WIB

Turunkan Biaya Logistik, Kemenhub Tempuh Cara Ini

Biaya logistik di Indonesia saat ini masih mencapai 24 persen dari PDB.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Truk angkutan barang menunggu antre masuk ke kapal roro di Pelabuhan Merak, Banten.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Truk angkutan barang menunggu antre masuk ke kapal roro di Pelabuhan Merak, Banten. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, biaya logistik Indonesia masih mencapai 24 persen dari produk domestik bruto (PDB), padahal target pada 2019 bisa turun hingga 19 persen. Untuk mendukung penurunan biaya logistik, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan melakukan beberapa hal.

"Tiga yang dilakukan. Di sektor laut saya minta petakan barang-barang yang dari Jakarta itu tujuannya ke mana. Ke Cina, ke Eropa atau Amerika," kata Budi di Gedung Kemenhub, Rabu (23/10).

Baca Juga

Sebab, Budi menegaskan jika sudah mengetahui ke mana saja pengiriman barang tersebut akan lebih mudah melakukan kerja sama. Terutama kerja sama dengan operator untuk memberikan substitusi.

"Kita kalahnya dengan Singapura itu, mereka frekuensinya banyak. Kalau frekuensinya banyak maka akan semakin murah," tutur Budi.

Budi menuturkan nantinya Indonesia juga akan menuju ke arah tersebut. Hanya saja untuk menuju ke sana harus memetakan terlebih dahulu kemana saja pengriman logistik saat ini.

Dia menambahkan dalam waktu dekat, Kemenhub akan melakukan pertemuan dengan bea cukai untuk membahas beberapa kendala. "Jadi kalau tiga hari ada di pelabuhan, apa masalahnya. Nah kita mau ngomong dengan bea cukai kita selesaikan," jelas Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement